Sejarah
Sejarah Masjid Agung Awwal Fathul Mubien, Tertua di Manado, Dibangun Oleh Pedagang Arab dan Jawa
Berdiri di tanah dengan luas 1.000 meter persegi, masjid ini memiliki luas bangunan 672 meter persegi. Tiga lantai, dan bisa menampung 5.000 jamaah.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ferdi Guhuhuku
Masjid Agung Awwal Fathul Mubien Kota Manado Sulawesi Utara.
Disebut ujung karena kampung ini berada di pesisir pantai.
Pembangunan Masjid Al Muttaqin berawal dari kedatangan rombongan nelayan di tahun 1750 ke Kota Manado.
Mereka datang ke Manado atas titah dari Sultan Ternate yang ingin menyebarkan agama Islam.
Selain melakukan pekerjaan sehari-hari dengan pergi melaut dan menangkap ikan, para nelayan ini juga melakukan aktivitas dakwah.
Beberapa dari para nelayan ini adalah Mubaliqh (Pendakwah).
Lama-kelamaan penduduk muslim yang berada di Kampung Pondol, tempat para nelayan Ternate ini bermukin semakin banyak.
Maka pada sekitar tahun 1775 dibangunlah sebuah masjid yang diberi nama Masjid Al Muttaqin. (Edi/Ind)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Sejarah
3 Agustus dalam Sejarah: Mantan Presiden Soeharto Jadi Tersangka Korupsi Rp 600 Triliun |
![]() |
---|
Kisah Tsar Terakhir Rusia: Kejatuhan Nicholas II dan Runtuhnya 300 Tahun Kekuasaan Romanov |
![]() |
---|
Menengok Manado Abad 16: Lahirnya Borgo hingga Kisah Raja Posumah dan Damopolii Dibaptis Magelhaes |
![]() |
---|
Manado Disebut sebagai Eldurado oleh Penjelajah Dunia Ferdinand Magellan, Ini Artinya |
![]() |
---|
Sejarah Kota Manado, Catatan Spanyol, Portugis dan Belanda Menyebut Nama Loloda Mokoagow |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.