Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Publik Sepak Bola Berharap Masih Ada Keajaiban dari FIFA, Tawarkan Sulut Tuan Rumah untuk Israel

Pemerintah Indonesia terinformasi sudah menerima surat pembatalan dari FIFA. Namun mereka belum mengumumkannya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Dok. William Luntungan
Dukungan Timnas U20 Israel di Kaki Dian, Minut, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U 20 di ujung tanduk. 

Kabarnya FIFA sudah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah. 

Pemerintah Indonesia terinformasi sudah menerima surat pembatalan dari FIFA.

Namun mereka belum mengumumkannya.

Pemerintah dikabarkan masih melakukan sejumlah lobi. 

Pemerhati sepak bola di Manado Dave Lolowang menyesalkan hal tersebut.

Menurut dia, sepakbola mustinya jangan dicampur dengan politik. 

"Jangan rusak keindahan sepakbola dengan politik," kata Dave Lolowang Senin (27/3/2023). 

Menurut Dave Lolowang , pembatalan itu bakal menghancurkan sepak bola Indonesia

Sanksi berat dipastikan bakal diterima Indonesia

"Ini akan berpengaruh di semua aras kompetisi, kasihan para pemain sepakbola," kata Dave Lolowang.

Dave Lolowang berharap masih ada keajaiban.

Lobi lobi politik Indonesia bakal melunakkan hati FIFA.

Salah satu opsinya, beber dia, adalah menunjuk tuan rumah selain Bali.

Sulut bisa jadi alternatif.

"Bisa saja di Manado atau Tondano, yang penting aman dan nyaman," kata Dave Lolowang.

Sementara itu, pengamat sepak bola Sulut Alen Mandey menyayangkan penolakan terhadap timnas Israel untuk berlaga di Piala Dunia U 20. 

Sebut Alen, penolakan tersebut bakal menciptakan petaka bagi sepak bola Indonesia

"Kita bisa kena sanksi dari FIFA, ini akan sangat berpengaruh bagi sepakbola Indonesia dan pembinaan terhadap para pemain usia muda," katanya Senin (27/3/2023). 

Alen menuturkan, penundaan drawing oleh FIFA adalah pertanda buruk. 

Ia meminta Presiden Jokowi musti mengambil langkah cepat. 

"Harapannya hanya Presiden, mungkin bisa diadakan lobi - lobi tertentu ke FIFA," katanya. 

Sebut Alen, sepak bola jangan dikaitkan dengan politik dan agama.

Sepak bola adalah ruang di mana segala perbedaan bertemu dan tumbuh rasa persaudaraan dan saling menghargai. 

"Jangan campurkan sepakbola dan politik," katanya. 

Ungkap Alen, banyak kisah di mana negara yang berseberangan secara politik, bertemu di Piala Dunia dan bahasa bola mengatasi segalanya. 

"Contoh waktu timnas Amerika Serikat ketemu dengan Iran di Piala Dunia," katanya. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved