WNI Sulut di Kamboja
Tergiur Gaji Puluhan Juta, WNI Sulut Rela Kerja di Kamboja Meski Jalur tak Resmi
Puluhan warga Sulawesi Utara saat uji bekerja di Kamboja.Mereka masuk ke negara berjuluk Angkor Wat ini menggunakan visa wisatawan.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Puluhan warga Sulawesi Utara saat uji bekerja di Kamboja.
Mereka masuk ke negara berjuluk Angkor Wat ini menggunakan visa wisatawan.
Balai Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulawesi Utara mengungkapkan, sebelumnya sudah ada 30-an warga Sulut dipulangkan dari Kamboja.
"Mereka difasilitasi Kemenlu dan salah satu anggota DPR RI, tahun lalu," ujar Kepala Balai BP2MI Sulut, Hendra Makalalag kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (22/03/2023).
Katanya, mereka tergiur dengan gaji besar yang ditawarkan. "Gajinya bisa sampai 30 juga lebih," kata Hendra.
Bermodal passport dan visa turis, mereka mengadu nasib bekerja di negara di Semenanjung Indocina itu.
Sayangnya, karena melalui jalur tak resmi, ketika terjadi masalah, mereka kebingungan.
Negara kesulitan untuk memberikan perlindungan dan memfasilitasi penyelesaian masalah.
"Biasanya ada masalah baru terungkap karena mengadu ke kedutaan (KBRI)," katanya.
Itulah yang terjadi pada 30-an pekerja asal Sulut yang dipulangkan tahun lalu.
Katanya, sebelumnya diputuskan para pekerja yang melalui jalur ilegal ini akan dipulangkan secara mandiri.
"Setelah kejadian tahun lalu, diputuskan mereka pulang mandiri agar ada efek jera tapi tergantung Kemenlu yang berwenang di situ," katanya.
WNI Asal Sulut Tewas di Kamboja
Rendy Ondang, Warga Negara Indonesia atau WNI asal Sulawesi Utara ( Sulut ) ditemukan tewas di Kamboja.
Marchelino Mewengkang dari Membara Law Firm selaku kuasa hukum keluarga korban membeber kronologis penemuan jenazah Rendy Ondang.
Sebut dia, awalnya Rendy dan sang istri Merantika Lamongi tiba di Kamboja awal Maret.
Dijanjikan sebagai Costumer Service, nyatanya pekerjaan yang digeluti berbeda.
"Keduanya lantas blank, kemudian berniat pulang," kata Marchelino Rabu (22/3/2023).
Jumat (17/3/2022), Rendy melarikan diri. Tujuannya ke KBRI.
Dua hari lamanya Rendy hilang.
Merantika lantas meminta perusahaan melapor ke polisi.
Kemudian ditemukanlah jenazah Rendy.
Dikatakan Marchelino, jenazah Rendy kini ditempatkan polisi setempat di Yim Funeral Service yang merupakan rumah duka atau
tempat penyimpanan janazah.
Jika tak ada aral melintang, jenazah Rendy akan dipulangkan hari ini ke Indonesia.
Marchelino mengaku masih belum tahu penyebab pasti kematian dari Rendy.
Ia membantah kabar di medsos yang menyebut istri korban alami rudapaksa dari bos perusahaan.
"Itu tidak benar," katanya.
Ungkap dia, pihaknya menangani kasus ini bersama HBL Foundation.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak cepat percaya dengan tawaran kerja di luar negeri.
"Masyarakat harus waspada dengan tawaran kerja yang menggiurkan di Kamboja, karena sudah banyak kasus penipuan yang dialami WNI di sana," katanya.
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: Marchelino Mewengkang Bantah Isu Kekerasan Terhadap WNI Asal Sulut di Kamboja yang Viral di Medsos
Baca juga: Sosok Nissa Asyifa, Diceraikan Alshad Ahmad Pasca Dua Bulan Nikah, Posting Bayinya
Daftar WNI Asal Sulut Meninggal Dunia di Kamboja, Serangan Jantung hingga Ditemukan di Pedestrian |
![]() |
---|
Dua WNI Asal Sulut yang Diduga Korban TPPO Perusahaan Online Scam Kamboja Tiba di Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Orang Tua WNI Asal Kotamobagu Keluhkan Anak Tak Bisa Pulang dari Kamboja, Butuh Dana Rp 7,2 Juta |
![]() |
---|
Daftar 12 WNI Asal Sulut Korban Perusahaan Scam Kamboja yang Berhasil Dipulangkan, 4 Orang Nyusul |
![]() |
---|
Warga Manado Meninggal di Kamboja, Pemerintah Indonesia Larang WNI Cari Kerja di 3 Negara Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.