Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nyepi 2023

Ratusan Umat Hindu di Kota Bitung Sulawesi Utara Lakukan Beberapa Prosesi sebelum Hari Raya Nyepi

Sebelum merayakan Nyepi, umat Hindu mengikuti upacara Melasti. Upacara tersebut juga dilakukan umat Hindu di Bitung.

Tribunmanado.co.id/Dok. PHDI Bitung
Upacara Melasti yang dilakukan umat Hindu di Pantai Tanjung Merah, Bitung, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ratusan umat Hindu di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melaksanakan sejumlah tahapan sebelum Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Rabu (22/3/2023).

Tahapan pelaksanaan dalam rangka Hari Raya Nyepi dimulai dari persiapan.

Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bitung, I Made Rajan.

Persiapan berlangsung di Pura Agung Utara Segara Bitung, Sabtu (18/3/2023).

"Lalu kami melaksanakan Melasti yang mengambil lokasi di Pantai Tanjung Merah dekat PT Nutrindo Bitung," kata I Made Rajan, Selasa (21/3/2023).

Kemudian, kemarin dilaksanakan upacara Tawur Kesanga di Pura Agung Utara Segara Bitung.

Baca juga: KBRI Urus Kepulangan Jenazah WNI Sulut yang Meninggal di Kamboja

Baca juga: Pemulangan Jenazah Rendy Ondang ke Sulawesi Utara Masih Menanti Proses Imigrasi dan Kesehatan

Dan hari ini umat Hindu melakukan tapa brata penyelian di rumah atau tempat masing-masing.

Pada rangkaian persiapan, ada pembagian daging dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bitung sebanyak 60 paket.

Untuk Melasti dan upacara Tawur Kesanga, umat Hindu di Kota Bitung menyucikan dan membersihkan makrokosmos atau Bhuana Agung atau alam semesta secara kolektif.

Ada foto foto IST Dokumentasi PHDI Kota Bitung.
Upacara Melasti yang dilakukan umat Hindu di Pantai Tanjung Merah, Bitung, Sulawesi Utara.

"Biasanya ada pawai ogoh-ogoh sebagai simbol pembersihan angkara murka di dunia sebelum pergantian tahun baru hari ini tanggal 22 Maret 2023," tambahnya.

Sedangkan tapa brata penyepian penyucian diri masing masing (Bhuana Alit/mikrokosmos), intinya pengendalian diri dengan poin-poin (catur brata penyepian).

Penyucian Bhuana Agung bertujuan untuk membersihkan dosa-dosa sosial/kolektif seperti pencemaran lingkungan, peperangan, dan tatanan sosial masyarakat lainnya.

Baca juga: Arti Mimpi Puasa, Ternyata Menandakan Hal Ini, Berikut Tafsirannya

Baca juga: Potret Warga Manado Nikmati Libur Nyepi di Malalayang Beach Walk

Sementara penyucian Bhuana Alit untuk introspeksi diri, termasuk dosa-dosa pribadi.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved