Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nyepi 2023

4 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Umat Hindu saat Hari Raya Nyepi Menurut PHDI Kota Bitung

Catur Brata Penyepian yaitu, empat peraturan dan larangan yang sebaiknya tidak boleh dilanggar oleh umat Hindu selama hari raya Nyepi.

Dokumentasi PHDI Bitung
Umat Hindu Bali di Kota Bitung, Sulaawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bitung, Ns Wayan Suardi menjelaskan terkait dengan hal penting di Hari Raya Nyepi di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Hal penting itu disebut sebagai Catur Brata Penyepian.

Catur Brata Penyepian yaitu, empat peraturan dan larangan yang sebaiknya tidak boleh dilanggar oleh umat Hindu selama hari raya Nyepi.

Mulai dari Amati Geni, Aturan ini bersifat larangan. 

Semua umat Hindu yang merayakan Nyepi dilarang menyalakan api, cahaya, dan listrik, atau menunjukkan sifat amarah seperti nyala api.

Kedua Amati Lelungaan, merupakan larangan bagi siapa pun untuk bepergian, melakukan kegiatan.

Ketiga, Amati lelanguan artinya tidak foya-foya atau bersenang ria secara berlebihan. 

"Biasanya, aturan ini diikuti dengan berpuasa penuh selama Hari Raya Nyepi," jelas Wayan Suardi, Bendahara PHDI Kota  Bitung. 

Dan yang keempat Amati Karya, yang berarti tidak boleh bekerja selama perayaan Nyepi.

Beberapa hal yang dilakukan umat Hindu saat Hari Raya Nyepi

1. Upacara Melasti

Ritual pertama yang mengawali perayaan Nyepi adalah ritual Melasti.

Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan Nyepi.

Biasanya ritual Melasti dilakukan di pura yang berada di dekat laut.

Salah satu rangkaian Nyepi ini berlangsung tiga atau empat hari sebelum ritual Nyepi diadakan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved