Fakta Banjir Bandang di Minut Sulawesi Utara, Air Mendadak Meluap dan Hanyutkan Kayu

Bupati Joune Ganda sejak sore hingga malam ini berada di lokasi.

Joune Ganda menggunakan rompi BPBD dan sepatu buts meninjau lokasi yang terdampak.

Joune Ganda mengatakan bahwa penyebab banjir bandang adalah cuaca ekstrem, hujan yang deras.

"Saya setelah mendapatkan informasi tentang kejadian ini dan melihat curah hujan memang cukup tinggi tetapi tidak berada di dalam Desa Klabat, namun sekitar Gunung klabat," kata Joune Ganda usai peninjauan.

 Karena curah hujan tinggi di Gunung Klabat, kemudian datanglah seperti banjir bandang yang mengangkut material seperti batu, kayu, yang kemudian tumpah ke desa hingga mengenai rumah warga.

Joune Ganda menyebut, banjir bandang ini tidak mengakibatkan korban jiwa.

Pemkab Minut menurunkan langsung tim untuk membersihkan, baik dari Dinas PUPR Minut maupun Dinas PUPR Sulut yang sementara dalam perjalanan.

Pasalnya, jalur ini cukup penting karena menghubungkan Kabupaten Minut dan Kota Butung.

"Kami juga langsung menurunkan tim dari Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkan, mungkin seminggu atau dua minggu sudah bersihkan, tapi malam ini sudah ada alat berat," ungkapnya.

Dengan begitu, Joune Ganda menyebut rencananya akan membangun jembatan baru.

"Kami juga sudah melihat langsung kondisi, dengan begitu kita akan menyarankan untuk dibangun baru jembatan ini," ucapnya.

Pembersihan usai banjir bandang yang menimpa Desa Klabat, Dimembe, Minut, Sulawesi Utara, Sabtu (18/3/2023).

Kemudian, parit akan diperbesar, karena kelihatannya jembatan tersebut merupakan jalur air apabila terjadi hujan deras di Gunung Klabat.

"Mudah-mudahan kita berdoa dan juga berusaha untuk bisa terhindar dari bencana," tutup Joune Ganda.(*)