Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Purnawirawan TNI dan Polri Nyaleg, Ini Plus Minusnya Menurut Pengamat Asal Sulut Taufik Tumbelaka

Ketokohan plus kemampuan mereka dibutuhkan parpol untuk meraih massa sebanyak - banyaknya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
Pengamat politik Sulut Taufik Tumbelaka menuturkan, fenomena Purnawirawan TNI dan Polri nyaleg ini terjadi di tingkat nasional dan lokal. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Purnawirawan TNI dan Polri laku bak kacang goreng di dunia politik. Mereka diburu parpol.

Ketokohan plus kemampuan mereka dibutuhkan parpol untuk meraih massa sebanyak - banyaknya. 

Pengamat politik Sulut Taufik Tumbelaka menuturkan, fenomena ini terjadi di tingkat nasional.

"Ada banyak purnawirawan TNI yang menyatakan diri bergabung dengan parpol," kata dia Senin (13/3/2023). 

Di Sulut, kata dia, ada kecendrungan yang sama.

Meski langkah mereka masih terselubung.

Menurut Taufik, banyak Jenderal Sulut berkelas nasional namun punya nilai lokalitas yang tinggi.

Ada Benny Mamoto, Royke Lumowa dan lainnya. 

Taufik membeber plus minus mengusung calon purnawirawan TNI dan Polri.

"Jika usianya 58 tahun tentu masih kuat secara fisik dan pemikiran," kata dia. 

Ungkap Taufik, calon dari purnawirawan TNI dan Polri punya keunggulan dalam hal pemahaman teritori serta jejaring.

Kedua faktor ini merupakan penentu dalam berpolitik. 

"Mereka juga punya kemampuan analisis yang akurat serta kemampuan mengenal medan secara mendetail," katanya.

Minusnya adalah mereka sering tergoda untuk menerapkan ha-hal di masa lalu yang tidak cocok dengan gaya politik santun.

Jejaring juga, beber dia, dapat digunakan secara negatif.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved