Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Apa Itu Radang Otak? Berikut Penyebab hingga Tanda-tandanya, Gejalanya Bisa Terlihat Sepele

Radang otak bisa terjadi hanya dengan gejala mirip flu yang sekilas terlihat ringan dan sepele.

Editor: Glendi Manengal
tribunnews
Foto ilustrasi otak 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesehatan selalu menjadi hal penting bagi setiap orang.

Hal ini tentunya membuat setiap orang tak ingin terkena penyakit.

Namun meski sudah menjaga kesehatan dengan baik tetap bisa terkena penyakit.

Terkait hal tersebut soal penyakit yang menjadi pembahasan yakni Radang Otak.

Penyakit radang orang ini ternyata bisa jadi hanya bergejala yang terlihat sepele.

Lantas apa itu radang otak?

Berikut ini penjelasan, penyebabnya hingga tanda-tanda.

Baca juga: Sosok Anthony Taylor, Wasit yang Beri Casemiro Kartu Merah, Pernah Jadi Kontroversi di Piala Dunia

Baca juga: Hasil Liga Inggris, Manchester United Ditahan Imbang Tim Juru Kunci, Casemiro Kena Kartu Merah

Radang otak bisa terjadi hanya dengan gejala mirip flu yang sekilas terlihat ringan dan sepele.

Namun faktanya, radang otak adalah infeksi serius yang langka dan berpotensi menyebabkan kerusakan otak permanen hingga mengancam jiwa.

Penderita radang otak membutuhkan perawatan yang tepat waktu dan jangka panjang agar penyakit yang dikenal dengan istilah medis ensefalitis ini bisa sembuh.

Untuk mengenal lebih jauh penyakit ini, kenali apa itu radang otak, tanda-tanda, dan penyebabnya.

Apa itu radang otak?

Dikutip dari Medical News Today, ensefalitis adalah peradangan otak yang biasanya terjadi karena infeksi virus/bakteri dan bisa juga sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang jaringan otak (autoimun).

Peradangan di otak terjadi karena upaya tubuh untuk melawan infeksi. Ensefalitis terjadi pada 1 dari 1.000 kasus campak.

Radang otak biasanya dimulai dengan demam dan sakit kepala. Gejalanya kemudian memburuk dengan cepat, yang bisa disertai dengan kejang, kebingungan, rasa mudah mengantuk, kehilangan kesadaran, dan bahkan koma.

Kebanyakan orang dengan radang otak ringan bisa sembuh total. Namun, penyakit ini bisa sangat serius.

Sebuah studi pada 2020 tentang semua penyebab radang otak menemukan bahwa hampir 10 persen penderitanya meninggal selama rawat inap.

Harapan hidup penderita radang otak bergantung pada berbagai faktor, meliputi penyebab, tingkat keparahan penyakit, usia, serta status kesehatannya secara menyeluruh.

Untuk diketahui, ensefalitis ini berbeda dengan meningitis. Seperti dikutip dari Cleveland Clinic, ensefalitis terjadi di otak, sedangkan meningitis memengaruhi meninges atau lapisan jaringan halus yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang.

Apa saja penyebab radang otak?

Dikutip dari Medical News Today, penyebab ensefalitis secara umum bisa karena infeksi virus, bakteri, atau jamur pada otak.

Penyakit radang otak ini juga bisa terjadi ketika sistem imun tubuh secara keliru menyerang jaringan otak.

Ada 3 jenis virus yang bisa menjadi penyebab radang otak, yaitu:

  • Virus umum, termasuk virus herpes simpleks (HSV) dan virus Epstein-Barr
  • Virus masa kanak-kanak, meliputi campak dan gondok
  • Arbovirus, yang menyebar melalui nyamuk, kutu, dan serangga lainnya.

Penyakit otak ini juga bisa terjadi sebagai bentuk komplikasi dari infeksi virus. Gejalanya mulai muncul beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu setelah infeksi awal.

Berdasarkan macam penyebab radang otak, penyakit ini digolongkan dalam 2 jenis utama, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic:

  • Ensefalitis primer: kondisi ini terjadi ketika virus atau agen lain langsung menginfeksi otak. Infeksi dapat terkonsentrasi di satu area atau meluas. Infeksi primer bisa merupakan pengaktifan kembali virus yang tidak aktif dari penyakit sebelumnya.
  • Ensefalitis sekunder: kondisi ini diakibatkan oleh reaksi sistem kekebalan yang salah terhadap infeksi di tempat lain di tubuh. Alih-alih hanya menyerang sel yang menyebabkan infeksi, sistem kekebalan secara keliru menyerang sel sehat di otak. Ini juga dikenal sebagai ensefalitis pasca infeksi, ensefalitis sekunder sering terjadi 2-3 minggu setelah infeksi awal.

Apa tanda-tanda radang otak?

Mengutip Mayo Clinic, ensefalitis biasanya menunjukkan kepada penderitanya gejala flu ringan, seperti:

  • Sakit kepala
  • Leher kaku
  • Demam
  • Sakit pada otot atau persendian
  • Rasa kelelahan yang terus-menerus

Terkadang tanda-tanda radang otak bisa terjadi lebih parah, yang mungkin meliputi:

  • Kebingungan, agitasi atau halusinasi
  • Kejang
  • Kehilangan sensasi atau tidak mampu menggerakkan area tertentu pada wajah atau tubuh
  • Kelemahan otot
  • Gangguan berbicara atau mendengar
  • Kehilangan kesadaran (termasuk koma)

Pada anak, tanda-tanda radang otak yang mungkin terjadi meliputi:

  • Benjolan di titik lunak (fontanel) tengkorak bayi atau ubun-ubun
  • Mual dan muntah
  • Kekakuan tubuh
  • Kehilangan nafsu makan atau tidak bangun untuk makan
  • Sensitif atau mudah marah, bisa menangis yang sulit diredakan walau sudah digendong dan dihibur.

Penyakit otak ini tidak bisa disepelekan, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter, jika mengalami gejala radang otak.

Pengobatan dan perawatan yang tepat sangat penting untuk mengobati kondisi ini.

Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News

Telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved