Banjir Bandang di Lahat Sumatera Utara, Menewaskan 1 Orang Bocah, 18 Rumah Hanyut dan 19 Rusak Berat
Seorang bocah meninggal dunia serta sebanyak 28 rumah hanyut dan 19 lainnya mengalami rusak berat dalam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lahat
Berdasarkan laporan Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan, hujan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat dan petir masih berlangsung di sebagian wilayah Sumsel saat siang hingga malam hari.
Lokasi yang diperkirakan terjadi hujan itu meliputi Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat, Lubuklinggau, Pagaralam dan Prabumulih.
Sebelumnya,banjir bandang yang merendam ratusan rumah di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan menyebabkan satu orang bocah berusia 11 tahun bernama Giga Danuri tewas terbawa arus sungai Lematang, Kamis (9/3/2023).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Muhammad Iqbal Alisyahbana mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Lahat tak hanya merendam ratusan rumah warga.
Namun, akses jembatan penghubung Kabupaten Lahat dan kota Pagaralam di Desa tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan ikut terendam.
Kemudian hal yang sama, juga terjadi pada akses jalan Desa Tinggi Ari, Kecamatan Gumay serta Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai.
“Untuk jumlah rumah terendam saat ini masih dihitung termasuk kerugian materil. Namun dari laporan yang kami terima, satu anak atas nama Giga Danuri (11) tewas karena terbawa arus,” kata Iqbal saat dikonfirmasi KOMPAS.com.
Cerita warta hanya baju di badan
Mengutip Kompas.com, Jumat peristiwa banjir bandang yang melanda Lahat, Sumatera Selatan membuat masyarakat trauma, apalagi mereka harus menyelamatkan diri serta rumah dan semua isi dibawa sungai sehingga hanya baju di badan tersisa.
Banjir bandang di Lahat, Sumatera Selatan, menyapu rumah milik Misnawati (60), warga Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kamis (9/3/2023).
Misnawati tak kuasa menahan tangis kehilangan rumah yang sudah puluhan tahun ditinggali bersama keluarganya.
"Air cak (seperti) gelombang seketika menghantam rumah dan perlahan menyeret rumah yang kami tinggali selama ini," ujarnya.
"Tidak ada harta yang bisa diselamatkan kecuali baju di badan," tambahnya.
Kejadian serupa juga dialami Eko (34), warga Desa Sadan, Kecamatan Jarai.
Banjir telah merusak rumahnya.
Gempa Bumi di Sumut Rabu 24 September 2025, Info BMKG Titik dan Magnitudonya |
![]() |
---|
Sosok Herly Puji ASN Dicopot Jabatannya karena Bikin 7 Pelanggaran, Suka Pungli dan Aniaya Bawahan |
![]() |
---|
Gempa Terkini di Sumatera Utara Pagi Ini Minggu 21 September 2025, Info BMKG Magnitudonya |
![]() |
---|
Gempa Bumi di Sumut Minggu 21 September 2025, Info BMKG Pusat di Darat |
![]() |
---|
Daftar Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025 Lulusan SMA di 9 Provinsi Wilayah Pulau Sumatera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.