Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2024

Tiga Paslon Diprediksi Ikut Pilpres 2024, Dua Pasang Capres-Cawapres Diusung Kubu Pemerintah

Pengamat Politik memprediksi akan ada maksimal tiga pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Anies, Ganjar dan Prabowo?

|
Editor: Frandi Piring
Kompas.com/Andika Bayu Setyaji
Tiga Paslon Diprediksi Ikut Pilpres 2024, Dua Pasang Capres-Cawapres Diusung Kubu Pemerintah. Kandidat Capres 2024 Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno memprediksi akan ada maksimal tiga pasangan calon (paslon) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Nama-nama seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menjadi sorotan utama.

Adi Prayitno menjelaskan, jika hanya dua paslon, maka akan diisi kubu pemerintah versus oposisi.

Bisa juga kubu pemerintah saling berhadapan. 

Apabila ada tiga paslon, kemungkinan besar dua di antaranya akan diisi oleh paslon yang diusung kubu pemerintah. 

“Bisa koalisi Gerindra dan PDI-P head to head dengan kubu oposisi (Koalisi) Perubahan, yang mengusung Anies Baswedan.

Atau skenario head to head antarkubu pemerintah, gitu ya. Bisa Ganjar versus Prabowo Subianto, ya.

Itu yang paling mungkin,” ungkap Adi saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (25/2/2023).

Kolase Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto
Kolase Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto (Istimewa)

Adi melanjutkan, jika Anies nantinya akan maju di Pilpres 2024, paslon yang diusung oleh partai politik untuk melawan Anies haruslah mereka yang memiliki elektabilitas yang tinggi.

Meski begitu, Adi menyampaikan, kondisi perpolitikan di Indonesia dalam mengusung nama Pilpres 2024 saat ini masih sangat dinamis.

“Pasti yang diusung adalah nama besar, nama-nama yang punya elektabilitas tinggi, ya mungkin Ganjar, mungkin juga Prabowo,” ujar pria tersebut.

“Kira-kira begitu (prediksinya) karena masih cukup cair dan cukup dinamis,” tutupnya.

Pada Januari 2023, survei Litbang Kompas menunjukkan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan masih menduduki bakal capres dengan elektabilitas tertinggi.

Diberitakan Kompas.com, Rabu (22/2/2023), Ganjar berada di urutan pertama dengan tingkat elektabilitas 25,3 persen.

Sementara itu, Prabowo menduduki peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 18,1 persen, disusul Anies berada di posisi ketiga dengan capaian 13,1 persen.

Berlangsung pada 25 Januari 2023 hingga 4 Februari 2023, jajak pendapat oleh Litbang Kompas ini melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi.

Baca juga: PDIP Enggan Bahas Bubarnya GP Mania yang Selama Ini Mendukung Ganjar Pranowo Capres 2024

PKS dukung paslon Pilpres 2024 Anies-AHY

Rencana penyandingan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024 semakin mendapatkan restu.

Memang mereka berdua sejak awal sudah digadang sebagai pasangan yang serasi.

Bahkan partai koalisi Nasdem seperti PKS pun sudah menyetujui.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (7/10/2022) pagi. Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy menyatakan tidak masalah jika bakal calon wakil presiden dari koalisi perubahan bukan dari PKS. (Partai Demokrat)

PKS menilai, jika mereka berdua sudah merasa cocok, makan tak ada yang bisa menghalangi.

Lantaran keduanya diusung oleh partai besar di Indonesia.

Bahkan mereka berdua sudah punya naman di dunia politik tanah air.

Kini tinggal membangun kekuatan dari kedua bakal calon tersebut.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsy menyatakan tidak masalah jika bakal calon wakil presiden dari koalisi perubahan bukan dari PKS.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketum Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)

Terpenting kata dia, sosok calon wakil presiden yang diajukan tersebut memiliki kecocokan dengan calon presiden yang diusung.

Sebagaimana diketahui, hingga kini dari ketiga partai rencana koalisi perubahan yakni NasDem, Demokrat dan PKS, baru Partai NasDem yang mengusung nama Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Sementara kedua partai lain belum menyatakan sikap, bahkan deklarasi antara ketiganya juga belum dilakukan.

"Enggak ada masalah (bukan dari PKS) pokoknya calon yang pas dengan presiden dan kesepakatan kita," kata Habib Aboe saat ditemui awak media di Kantor DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023).

Aboe Bakar juga tidak mempermasalahkan jika memang nantinya yang dimunculkan oleh Partai Demokrat adalah nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

Menurutnya yang terpenting, seluruh partai yang berada di koalisi perubahan sepakat dengan nama tersebut.

"Enggak apa kok (Demokrat mengusung AHY) ga apa-apa silakan aja. kan nanti dimusyawarahkan, semua juga baik dan positif," tutur dia.

"Baik, bagus, tinggal masalahnya kombinasi bertiganya harus sepakat semua," sambungnya.

Sementara untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden sebagaimana Partai NasDem, Aboe Bakar menyatakan, PKS masih dalam pembahasan.

Dirinya memastikan, sejauh ini tidak ada gangguan hanya tinggal mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan.

"Pokoknya kalau sudah selesai akan diumumkan, tenang saja. Tidak ada yang terganjal, tinggal masalahnya mencari situasi yang tepat," ujar Aboe Bakar.

Aboe Bakar Alhabsy menegaskan, perkembangan komunikasi koalisi perubahan yang digagas PKS, NasDem dan Demokrat sejauh ini masih berkembang secara baik.

Terlebih kata dia, sejauh ini tak ada kendala dalam penjajakan koalisi tersebut.

Hal ini sekaligus merespons soal adanya prediksi dari beberapa pihak kalau koalisi itu bubar sebelum deklarasi. Dia memastikan, segala sesuatu terkait masa depan koalisi diserahkan kepada Allah.

"Allah yang putuskan jadi atau tidak jadi, rasanya perkembangan cukup positif dan baik," kata Aboe Bakar.

Kendati demikian, hingga kini belum ada penetapan waktu soal deklarasi koalisi perubahan dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat.

Belum ditetapkannya waktu deklarasi itu karena sejauh ini kata dia, ketiga partai tersebut masih mencari titik temu yang tepat.

Terlebih hingga kini perbincangan di dalam internal ketiga partai juga masih dinamis.

"Kita lihat saja nanti masalahnya obrolannya hari demi hari berubah, pengen Desember eh mundur, pengen ini eh mundur, kenapa? karena mau cari titik temu yang pas," kata Aboe.

Dia juga menyatakan kalau perbincangan itu masih terbilang panjang. Hanya saja, dirinya berharap, pembahasan bisa segera mendapatkan titik temu agar deklarasi dapat dilakukan secepat mungkin.

"Dan masih panjang, cuma kalau bisa sih lebih cepat lebih baik," tutur dia.

Baca juga: PKS Sudah Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Capres 2024, Partai Demokrat Kapan? Ini Penjelasannya

Berita Terkini Portal TribunManado.co.id

Berita Update TribunManado.co.id di Google News

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved