Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polda Sulut

Polda Sulut Gelar Operasi Bina Kusuma Samrat 2023, Ini Sasarannya

Rangkaian kegiatan ini telah dibuka oleh Wakapolda Sulut Brigjen Pol Jan de Fretes, pada Kamis (23/2/2023), di ruang Tribrata Mapolda Sulut.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Rhendi Umar
Polda Sulawesi Utara akan melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Bina Kusuma Samrat-2023 selama 15 hari, mulai tanggal 27 Februari hingga 13 Maret 2023. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Selama 15 hari ke depan, Polda Sulawesi Utara akan melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan.

Operasi ini diberi nama sandi Bina Kusuma Samrat-2023.

Operasi dimulai tanggal 27 Februari hingga 13 Maret 2023.

Rangkaian kegiatan ini telah dibuka oleh Wakapolda Sulut Brigjen Pol Jan de Fretes, pada Kamis (23/2/2023), di ruang Tribrata Mapolda Sulut.

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakapolda Brigjen Pol Jan de Fretes mengatakan, Latpraops ini adalah langkah awal sebelum dimulainya Operasi Bina Kusuma Samrat-2023.

Latpraops dilakukan guna untuk mengecek kesiapan personel, material, serta prasarana kelengkapan pendukung lainnya

“Nantinya semua rangkaian kegiatan operasi dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang optimal,” ujarnya

Ia menjelaskan, Bina Kusuma Samrat-2023 merupakan operasi kepolisian dalam bentuk operasi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) dengan mengedepankan polisi berseragam.

Di mana mereka akan diarahkan pada sasaran potensi gangguan dan ambang gangguan agar tidak menjadi gangguan nyata.

“Operasi ini bertujuan untuk mencegah dan menangkal segala bentuk tindak kriminal atau kejahatan yang diakibatkan oleh perilaku atau tindakan preman dan premanisme.

Serta penyakit masyarakat lainnya yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas,"jelasnya

Menurutnya operasi antara lain, premanisme yang dapat meresahkan masyarakat.

Seperti perilaku mabuk-mabukan, meminta secara paksa uang diberbagai tempat, kemudian pembuat, penjual, pengkonsumsi miras/narkoba serta pelaku bisnis prostitusi dan perjudian.

“Juga lokasi-lokasi yang biasa digunakan oleh oknum warga masyarakat untuk melakukan aksi premanisme seperti terminal, pelabuhan, area perbelanjaan umum, parkiran umum serta lokasi lainnya,” terangnya

Nantinya, operasi ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pembinaan dan penyuluhan pre-emtif serta sambang (door to door) untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang berkaitan dengan premanisme serta penyakit masyarakat lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved