Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Piet Hein Kuera Didepak dari Jabatan Ketua DPD II Partai Golkar Sitaro Sulawesi Utara

Konstelasi politik di tubuh Partai Golkar Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) kian memanas.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
Octavian Hermanses/Tribun manado
Piet Hein Kuera. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Konstelasi politik di tubuh Partai Golkar Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) kian memanas.

Piet Hein Kuera yang sebelumnya menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Sitaro didepak dari posisinya dan kini digantikan oleh Apler Bentian sebagai Pelaksana tugas (Plt).

Informasi yang diperoleh tribunmanado.co.id menyebut, pergantian pucuk pimpinan partai berlambang pohon beringin di Sitaro itu ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan beberapa waktu lalu.

Saat ditemui wartawan di kediamannya di Kelurahan Bebali, Piet Hein Kuera tak menampik kabar pergantian dirinya sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Sitaro.

Meski demikian, ia mengaku bingung dengan proses pergantiannya sebagai pimpinan Golkar karena dinilai tidak sesuai dengan mekanisme partai.

"Tiba-tiba sudah ada berita Plt. Tanpa dikonfirmasi, tanpa diklarifikasi, tanpa pemberitahuan, tanpa diperingatkan," kata Kuera, Kamis (23/2/2023).

Pria yang akrab dengan sebutan Kaka Piet itu menilai, cara pergantian dirinya yang dilakukan pimpinan DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Partuntu tidaklah beretika dan bermoral.

"Tindakan dari Ketua DPD I tidak bermoral. Seorang pimpinan tidak punya etika. Sembarangan saja. Ini adalah hal yang tidak terpuji," ujar Kuera.

Ia pun menuding adanya keterlibatan pengurus DPD II Partai Golkar dan didukung dengan sokongan dana oknum politisi dari partai politik lain dalam upaya pelengseran dirinya.

"Ada pengurus partai yang sama-sama. Ini kan semua karena uang. Kalau tanpa uang, mana mungkin pimpinan mau," bebernya.

Dari catatan yang ada Piet Hein Kuera merupakan kader senior Partai Golkar di Kabupaten Sitaro yang telah berkecimpung sejak ia berumur 21 tahun.

Meskipun tidak pernah duduk di DPRD Kabupaten Sangihe hingga DPRD Kabupaten Sitaro, namun Kuera pernah menjabat Wakil Bupati Sitaro mendampingi Toni Supit sebagai Bupati terpilih pada periode 2008-2013.

Pasca menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Sitaro, perolehan kursi partai yang dipimpin Airlangga Hartato di DPRD Sitaro ini tidak melebihi dari 3 kursi.

Dari 20 kuota kursi di DPRD Sitaro, Partai Golkar hanya memiliki satu perwakilan dari tiap-tiap daerah pemilihan di Kabupaten Sitaro. 

3 Sosok Jagoan PDIP di Dapil III

Tiga sosok yang menjadi jagoan di Dapil III Nusa Utara ialah Tonny Supit, Fransiskus Silangen dan HR Makagansa.

Tonny Supit berhasil menjadi pengumpul suara terbanyak di Dapil tersebut, 31.515 suara.

Maklum, Tonny Supit merupakan nama besar di Nusa Utara, sosok ini 2 periode pernah menjabat Bupati Siau Tagulandang Biaro.  Ia juga menjabat Ketua DPC PDIP Siau Tagulandang Biaro.

Sementara Fransiskus Silangen mengumpulkan  26.063 suara.

Fransiskus Silangen merupakan Ipar dari Gubernur Olly Dondokambey.

Belakangan, sosok berlatarbelakang sebagai dokter bedah itu ditunjuk PDIP menjadi Ketua DPRD Sulut menggantikan Andrei Angouw yang mundur karena mencalonkan diri  Wali Kota Manado.

Sementara HR Makagansa mengumpulkan sekitar 9.000 suara kala itu. Sayang ia belum berhasil mengamankan kursi ke 3 PDIP.

Tiga alokasi kursi Dapil III lainnya dimenangi Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Figur Perempuan yang Mengemuka

Tak hanya ketiga sosok yang sudah pasti menjadi jagoan bagi PDI Perjuangan.

Namun di antara ketiga figur diatas, ada beberapa sosok perempuan yang akan dipersiapkan PDIP.

Pertama, Henny Hongwijoyo.

sosok ini merupakan istri dari Welly Titah, politisi berlatar pengusaha asal Kabupaten Talaud.

Sosok kedua, si politisi Cantik Winda Titah

Winda Titah juga merupakan politisi asal Talaud. Ia pernah menjadi Anggota DPRD Sulut Periode 2014-2019.

Bahkan Pada Pemilu 2019, ia sempat juga diusung PDIP di Dapil III DPRD Provinsi Sulut.

Sosok terakhir, yakni Chintya Kalangit.

Wanita asal Kabupaten Siau Tagulandang Biaro ini dulunya juga Caleg PDIP dari Dapil III.

Namun, ia belum berkesempatan memenangi kursi Gedung Cengkih. 

Seperti diketahui, partai PDIP berhasil meraih 2 kursi di DPRD Provinsi Sulawesi Utara pada Pemilu 2019.

Sedangkan 3 alokasi kursi Dapil III lainnya dimenangi Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Marak Modus Loker Paruh Waktu Shopee via WhatsApp, Pakar Keamanan Siber: Jangan Mudah Tergiur

Baca juga: Daftar Caleg DPRD Sulut 2024, Pertarungan Petahana vs Pendatang Baru Mendulang Suara Partai

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved