Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Lokal Memilih

Dapil Minahasa Tomohon Perang Bintang, Nilai Petahana Punya Poin Plus Penantang Perlu Strategi Lebih

Daerah Pemilihan (Dapil) Minahasa Tomohon menjadi salah satu yang paling sengit.

Penulis: Hesly Marentek | Editor: Chintya Rantung
Fb Josef Kairupan
Pengamat Politik Josef Kairupan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Daerah Pemilihan (Dapil) Minahasa Tomohon menjadi salah satu yang paling sengit.

Di Dapil ini, Perang bintang' pun diprediksi bakal terjadi.

Ada sejumlah figur populer yang diisukan bakal tarung memperebutkan 8 kursi menuju Gedung Cengkih.

Terkait hal ini pun mendapat tanggapan dari Pengamat Politik Josef.

Menurutnya kemampuan parpol dalam menjaring calon-calon legislatif, menjadi figur politik masyarakat, menjadi penentu keberhasilan dalam pelaksanaan pemilu.

"Faktor sistem dalam mekanisme strategi politik lebih menentukan daripada faktor figuritas yang diunggulkan oleh parpol. Unsur komunikasi politik dalam bentuk penguasaan sarana komunikasi politik masyarakat, merupakan strategi politik yang lebih menentukan," katanya.

Kemenangan strategi parpol kecil pada pemilu dibandingkan parpol besar, lanjut Kairupan.

Lebih mengusung unsur ketokohan figur daripada dalam bentuk faktor segmen apa dan media apa yang digunakan dalam kampanye politik.

Pertanyaan mendasarnya adalah apakah penantang calon baru berpeluang meraih kemenangan suara hingga menghentarkan duduk di kursi legislatif? Dengan parpol masing-masing sebagai kendaraan politiknya? Apakah parpol merupakan mesin pemenangan.

Serta ataukan hanya sebagai pintu masuk menuju arena politik semata?

"Banyak pihak beranggapan bahwa dalam setiap pemilihan umum, peran parpol tidak signifikan. Anggapan tersebut kemudian mengkristal menjadi suatu teori popularitas mengalahkan mesin politik," terangnya.

"Anggapan ini ada benarnya, namun tidak bisa digeneralisasi, masyarakat terdiri dari individu-individu otonom. Kemudian bukanlah obyek pasif yang bisa dibujuk rayu oleh parpol.

Masyarakat juga memiliki karakteristik dan ciri sebagai subyek rasional yang secara sadar mampu memilih sendiri wakilnya," terangnya lagi.

"Masalahnya, kebenaran anggapan tersebut hanya berlaku pada calon yang sudah dikenal publik, sehingga publik bisa melakukan pertimbangan rasional terhadap mereka," sambung Kairupan.

Adapun Case pada petahana, memiliki nilai lebih dari pendatang baru, karena logisnya petahana hampir dipastikan memiliki kelebihan tersendiri yaitu selain telah dibuktikan memiliki konstituennya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved