Cuaca Ekstrem di Sulut
Cuaca Ekstrem, Nelayan Kambiouw Minsel Sulawesi Utara Enggan Melaut, Beralih Jadi Tukang Bangunan
Cuaca buruk masih melanda Kabupaten Minahasa Selatan. Hal itu membuat nelayan tidak berani melaut dan memilih beralif profesi sementara.
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Isvara Savitri
Para nelayan mengaku terpaksa memarkir perahu di samping jalan raya karena angin kencang dan gelombang tinggi.
Amos Siruan, salah satu nelayan, mengatakan sudah sejak kemarin mereka menarik perahu hingga di tepi jalan akibat gelombang kencang.
"Kemarin kami dibantu masyarakat sekitar menarik semua perahu nelayan akibat angin kencang dan gelombang tinggi," kata Amos Siruan.
Tak hanya itu, ada beberapa perahu nelayan yang rusak parah akibat di hantam ombak.
"Ada berapa perahu rusak parah karena dihantam ombak, karena kita terlambat tarik kemarin," tuturnya.
Baca juga: Tingkatkan Kedisiplinan, ASN Minahasa Sulawesi Utara Wajib Gunakan Aplikasi SINIKE
Baca juga: Pelatih Panjat Tebing Bharada E: Vonis 1,6 Tahun Penuhi Rasa Keadilan
Sebagai nelayan yang sehari-hari mengadu nasib di laut, ia berharap kondisi cuaca bisa normal kembali, agar nelayan bisa kembali melaut.
"Ini cuaca kita tidak bisa prediksi karena datang tiba-tiba, tapi kami berharap secepatnya bisa kembali normal," pungkasnya.(*)
(Tribunmanado.co.id/Manuel Mamoto)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Perahu Rusak Diterjang Ombak, Jerry Deon Nelayan Manado Kehilangan Satu-satunya Sumber Penghasilan |
![]() |
---|
Dampak Cuaca Ekstrem di Sulut: Banjir di Sangihe, Kapal Tak Bisa Sandar di Sitaro |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem di Sulut, 5 Pesawat Komersil dan 1 Pesawat TNI Gagal Mendarat di Bandara Samrat |
![]() |
---|
Daftar Daerah di Sulawesi Utara yang Dilanda Bencana Banjir serta Tanah Longsor Jumat 21 Maret 2025 |
![]() |
---|
Daftar 4 Daerah di Sulut Dilanda Bencana Longsor dan Banjir, Banyak Warga yang Jadi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.