Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca Lukas 6:37b, Mengampuni Diri Sendiri

Dia menderita sengsara, dan menebus dosa umat-Nya lewat pengorbanan jiwa dan raga serta nyawa-Nya mati di Kayu Salib

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pixabay.com
Renungan Kristen, Mengampuni Diri Sendiri, Lukas 6:37b 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kebanyakan menyalahkan diri sendiri tak bagus untuk kesehatan psikologi manusia.

Di Alkitab kita diajarkan untuk mengampuni orang lain dan mengampuni diri sendiri.

Mari belajar bersama soal mengampuni diri sendiri.

Baca juga: RENUNGAN KRISTEN - Lukas 6:37 Jangan Rampas Hak Tuhan

namun sebelumnya baca dulu Lukas 6:37b.

Tidak ada satupun manusia yang tidak berdosa. Semua manusia berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Kalau ada orang yang mengaku dirinya benar dan tidak berdosa, dia adalah pendusta dan kebenaran tidak ada dalam dirinya. Dia menipu dirinya sendiri. Dia justru adalah orang yang paling berdosa.

Karena dosa yang banyak dan berat itu, Allah berbelas kasihan bagi umat manusia, dengan menganugerahkan Jalan Keselamatan dan hidup yang kekal. Yakni dengan merelakan Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus hadir dan menjadi Manusia di dunia.

Dia menderita sengsara, dan menebus dosa umat-Nya lewat pengorbanan jiwa dan raga serta nyawa-Nya mati di Kayu Salib. Maka dosa semua umat manusia yang percaya kepada-Nya diampuni dan diselamatkan-Nya.

Baca juga: Renungan Kristen, Amsal 16:24, Manfaat Perkataan

Yesus telah memberikan segalanya untuk mengampuni dosa manusia. Yohanes 3:16 bersaksi: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa yang percaya pada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh kehidupan kekal."

Tetapi, pengampunan Kristus itu sering tidak disertai niat baik dari manusia untuk sesamanya. Manusia cenderung tidak mau mengampuni sesamanya jika telah melakukan kesalahan padanya. Manusia condong memilih menghukum sesamanya daripada mengampuni. Bahkan terkadang sampai menyumpahi sesamanya yang telah menyakiti hatinya. Inilah yang diingatkan oleh Tuhan Yesus, kita jangan mengikuti cara hidup dalam daging dan mengikuti keinginan keduniawiannya.

Rasul Petrus dalam kemanusiaan-Nya sebagai murid Yesus bertanya kepada Sang Guru Agungnya tentang hal mengampuni sesamanya. Sampai berapa kali seseorang mengampuni saudaranya yang berbuat dosa.

Sampai tujuh kali kah? Apa jawab Yesus kepada Petrus? Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." (Mat 18:22)

Baca juga: Renungan Kristen Yohanes 15:8, Memuliakan Allah, Berarti Murid Yesus

Kalau dihitung, tujuh puluh kali tujuh kali adalah, 490 kali. Apakah artinya kita harus mengampuni sesama sampai 490 kali saja? Sesungguhnya bukan itu. Tetapi, tak terhitung atau tak terhingga. Kalau dia minta ampun kepada kita 491 kali atau lebih, tetap kita harus mengampuni. Karena begitulah kehidupan umat yang percaya Yesus.

Pengikut Kristus harus memberikan pengampunan kepada sesamanya, siapapun dia, apapun dosanya dan berapa kali pun sehari saudara kita datang minta ampun, kita harus mengampuni. Ketika dia tidak minta ampun pun kita harus mengampuninya.

Mengapa kita harus mengampuni? Jelas, agar kita diampuni. Jadi kalau kita mau diampuni, maka kita harus mengampuni saudara kita. Artinya, jika kita mau diri kita diampuni, maka kita harus mengampuni sesama. Dengan demikian, mengampuni sesama berarti mengampuni diri kita sendiri. Maka ampunilah dirimu sendiri dengan mengampuni sesamamu. Itulah pengajaran Yesus bagi kita.

Demikian firman Tuhan hari.
"Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni." (ay 37b)

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved