Gunung Api Karangetang
Pengungsi Gunung Karangetang di Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara Ingin Pulang Rumah, Ini Alasannya
Setelah enam hari berada di lokasi pengungsian yang masih berada di wilayah Kampung Dompase, sejumlah warga mengaku ingin kembali ke rumah.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 21 kepala keluarga terpaksa diungsikan saat terjadi guguran lava Gunung Karangetang.
Kini mereka mengungsi di gereja GMIST Jemaat Bukit Sion Dompase.
Total warga yang mengungsi ada 73 orang dari Kampung Dompase Lingkungan III Kecamatan Siau Tengah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Baca juga: Gunung Karangetang Erupsi, Pemprov Sulawesi Utara Siaga Bencana Utamakan Keselamatan

Sudah sekitar 6 hari mereka berada di pengungsian.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro menjamin soal kehidupan mereka di pengungsian.
namun rasa jenuh mulai menghampiri mereka.
Kini keinginan untuk kembali ke rumah menjadi keinginan dan harapan mereka.
Baca juga: Gunung Karangetang Berstatus Siaga, Warga Diminta Tenang dan Jangan Terpancing Isu
Mereka yang terhimpun dalam 21 KK itu terpaksa dievakuasi di gereja GMIST Jemaat Bukit Sion Dompase menyusul adanya peningkatan aktivitas Gunung Api Karangetang sejak 8 Februari 2023.
Dimana Kampung Dompase, khususnya Kali Batang yang ada di daerah tersebut menjadi sasaran arah luncuran guguran lava dengan jarak mencapai 1.500 meter dari puncak Gunung Api Karangetang.
Setelah enam hari berada di lokasi pengungsian yang masih berada di wilayah Kampung Dompase, sejumlah warga mengaku ingin kembali ke rumah.
Pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dengan cara mencari saru mayur dan buah-buahan untuk dijual ke pasar menjadi alasan mendasar keinginan mereka.
Baca juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Karangetang di Sitaro Meningkat
"Kalau di sini (pengungsian) kami tidak dapat uang. Memang benar, untuk makan dan minum kami disediakan.
Tapi semacam uang persembahan atau arisan mingguan, kami harus cari sendiri," beber Lely Pantolosang, salah satu warga pengungsi.
Sejak berada di lokasi pengungsian, pemerintah dan aparat terkait membatasi aktivitas Lely dan warga lainnya, termasuk ketika ingin kembali ke rumah mereka.
Dalam kondisi normal, Lely bilang ia bersama warga lainnya bisa memperoleh penghasilan antara Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per hari dari hasil berjualan sayuran atau buah-buahan.
"Kami kan berkebun, menanam aneka sayuran dan buah-buahan. Setiap hari bisa diambil untuk dijual ke pasar. Tapi sekarang dibatasi karena bahaya gunung," lanjutnya.
Selain alasan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, Lely tak bisa memungkiri jika merindukan suasana rumah bersama tegangga-tetangga menjadi bagian dari keinginannya untuk pulang.
"Semoga aktivitas gunung ini bisa kembali normal supaya kami juga bisa cepat kembali ke rumah masing-masing menikmati suasana rumah seperti biasa," kuncinya.
Camat Siau Tengah, Sumarni Mandak membenarkan adanya keinginan sebagian warga di pengungsian untuk kembali ke rumah masing-masing.
"Memang ada yang bertanya-tanya, kapan mereka bisa kembali. Tapi kan semua tergantung petunjuk dari pos petugas pengamatan gunung," ungkap Mandak.
Sejauh ini, Mandak menyebut kebanyakan warga masih sering kembali ke rumah mereka untuk sementara waktu guna menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Tapi kami batasi hanya di sekitaran pemukiman. Belum bisa ke area perkebunan yang masuk radius bahaya gunung api. Mudah-mudahan kondisi gunung boleh normal lagi secepatnya," ungkap Mandak. (HER)
Breaking News: Aktivitas Gunung Api Karangetang di Sitaro Sulawesi Utara Naik Jadi Level III Siaga |
![]() |
---|
Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro Alami Gempa Guguran 1.899 Kali pada 1-7 Agustus 2023 |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Aktivitas Gunung Api Karangetang Sitaro Sulawesi Utara Berada di Level Siaga |
![]() |
---|
Pengamat Kebencanaan Beber Langkah Pemda Terkait Aktivitas Gunung Api Karangetang Sitaro Sulut |
![]() |
---|
104 Warga dari 4 Dusun di Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara Dievakuasi, Ada 11 Lansia dan 4 Balita |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.