Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Haji

Ketua Umum IPHI Ismed Hasan Putro Soroti Wacana Penghapusan Katering Jamaah Haji

Pendapat Ismed Hasan Putro itu menanggapi munculnya wacana menghilangkan layanan katering bagi jamaah haji agar biaya haji bisa ditekan.

tribunmanado.co.id/Rhendi Umar.
Jemaah haji Sulawesi Utara tiba di Kota Manado, Sulawesi Utara, tahun lalu. IPHI menyoroti wacana penghapusan katering bagi jamaah haji Indonesia dengan alasan hemat biaya. 

Sementara, jamaah haji yang lanjut usia dan berisiko tinggi tetap mendapatkan katering.

"Saya kira itu solusinya, itu penghematan, itu bagian dari jalan tengah agar itu bisa menjadi bagian dari efisiensi," jelasnya.

Ismed menambahkan, harga-harga lain yang terlalu tinggi mohon dibahas kembali oleh DPR, agar harga yang terlalu tinggi itu tidak memberatkan calon jamaah haji.

Baca juga: Potret Rusun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Fasilitas Mewah, Pegawai Mengaku Nyaman Tinggal

Usulan penurunan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dari Kementerian Agama (Kemenag) juga terlalu kecil.

Dia juga berharap ada pengurangan lama waktu jamaah haji di Arab Saudi, dan semoga Indonesia bisa mendapat tambahan bandara untuk kepulangan jamaah haji dari Arab Saudi.

"Intinya saya berharap agar biaya haji tahun ini itu tidak lebih dari Rp 50 juta agar di saat ada banyak jamaah yang ingin mengundurkan diri itu bisa kita cegah karena ibadah haji ini tidak setiap saat bisa dilakukan, beda dengan umroh," kata Ismed.

Dia mengatakan, upaya maksimal pemerintah dan DPR untuk menekan biaya haji itu bagian dari ikhtiar untuk mencari solusi terbaik.

Karena banyak keluhan dari jamaah haji yang merasa berat untuk menambah Bipih dalam waktu yang sangat pendek ini.

Oleh karena itu solusinya pihak terkait dan pemangku kepentingan mencari solusi dan menekan biaya untuk efisiensi, sambil kita tetap konsisten memberikan layanan terbaik kepada jamaah haji 2023 ini.

Mengenai jamaah haji ketika berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Ismed mengatakan, sebenarnya banyak yang menyediakan makanan. Umumnya pedagang makanan ada di Makkah dan Madinah.

Baca juga: Kemenang Bolsel Sulawesi Utara Gelar Tes Kompetensi Calon Petugas Haji

Jadi ketika di Armina, petugas haji bisa membantu jamaah haji untuk menyediakan makanan.

Petugas haji bisa diberdayakan untuk membantu mencarikan makanan, karena tidak lama jamaah di Arafah, hanya sekian waktu, di Mina juga begit.

"Sehingga menurut hemat saya kalau niat itu ada, saya kira ikhtiar bisa dilakukan jadi kita tidak berbicara masalahnya dulu tapi bagaimana solusinya kalau misalkan tidak ada katering," ujarnya.

Dia menegaskan, bagaimana solusinya agar selama jamaah haji ada di Makkah dan Madinah itu tetap bisa mendapatkan kebutuhannya tanpa harus direpotkan kondisi yang ada.

"Intinya saya berharap agar upayakan lagi untuk mencari solusi terbaik harga biaya haji untuk calon jamaah haji," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved