Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Haji

Ketua Umum IPHI Ismed Hasan Putro Soroti Wacana Penghapusan Katering Jamaah Haji

Pendapat Ismed Hasan Putro itu menanggapi munculnya wacana menghilangkan layanan katering bagi jamaah haji agar biaya haji bisa ditekan.

tribunmanado.co.id/Rhendi Umar.
Jemaah haji Sulawesi Utara tiba di Kota Manado, Sulawesi Utara, tahun lalu. IPHI menyoroti wacana penghapusan katering bagi jamaah haji Indonesia dengan alasan hemat biaya. 

Manado - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI)  Ismed Hasan Putro menyoroti wacana penghapusan katering bagi jamaah haji Indonesia.

Dia berpendapat bahwa rencana itu akan menimbulkan masalah baru.

Jamaah akan dibebani pekerjaan mencari makan sehingga kekhusyukan ibadah haji menjadi terganggu.

Pendapat Ismed Hasan Putro itu menanggapi munculnya wacana menghilangkan layanan katering bagi jamaah haji agar biaya haji bisa ditekan.

Wacana ini muncul sejalan dengan biaya haji yang meningkat dua kali lipat dengan alasan adanya kenaikan di berbagai aspek.

Besarnya kenaikan biaya haji tahun 1444 H/2023 M diusulkan sebesar Rp 69 juta.

Angka ini merupakan 70 persen dari nilai rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp 98 juta.

Publik keberatan, sehingga muncul wacana penghapusan catering.

Lingkaran Hijau vs Lingkaran Biru pada WhatsApp, Ternyata Ini Bedanya

Ada juga yang mengusulkan perjalanan haji dikurangi dari 40 hari menjadi 35 hari saja.

Menurut Ismed Hasan Putro, berdasarkan informasi yang diterima ada sekitar 62 ribu orang jamaah haji lanjut usia (lansia) yang membutuhkan perhatian khusus.

Sementara total kuota haji Indonesia tahun ini 221 ribu orang, 203.320 jamaah haji reguler, dan 17.680 jamaah haji khusus.

Dia mengatakan, jika memang jamaah haji lansia atau berisiko tinggi kesulitan untuk mengakses makanan, maka tinggal dibuat skala prioritas dan dicarikan solusinya.

"Mungkin solusinya, khusus bagi jamaah haji yang tidak berisiko tinggi atau masih sehat tidak perlu mendapat katering," kata Ismed Hasan Putro melalui rilisnya yang diterima Tribun Manado, Sabtu (11/2/2023).

Sedangkan jamaah haji yang tidak lansia diberikan uang saku dalam pengertian uang makannya diganti dengan nilai Rupiah yang sesuai dengan berapa harga makanan di Arab Saudi.

Menurutnya, bisa dibuat suatu formula untuk jamaah haji yang usianya relatif muda di bawah 60 tahun, mungkin tidak perlu diberi katering tapi cukup diberi tambahan uang saku.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved