Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lokal Bercerita

Gadis Cilik Penari Kabasaran Kawal Prosesi Cap Go Meh di Manado: Saya Ingin Jadi Tentara

Jezli Lengkong merupakan penari cilik Kabasaran yang ikut mengawal pawai Cap Go Meh. Ia memiliki cita-cita sebagai tentara.

|
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Jezli Lengkong, penari cilik Kabasaran yang ikut mengawal pawai Cap Go Meh di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (5/2/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bocah kecil berusia 7 tahun ini menjadi dari grup penari Kabasaran untuk mengawal prosesi Cap Go Meh di Pecinan Manado, Sulawesi Utara, Minggu (5/2/2023).

Namanya Jezli Lengkong.

Jezli tergabung dalam grup Kabasaran Waraney Wuaya. 

Wajahnya cantik dengan kulit putih dan rambut lebat hingga sebahu. 

Tapi saat beraksi Jezli sangat garang, tak kalah dengan orang dewasa.

Ia bergerak tangkas dengan pedang di tangan dan matanya menakutkan, seperti hendak mencuri nyali.

Penonton pun terpukau.

Tak terhitung berapa kali warga minta foto bareng Jezli. 

Jezli tampil bersama sang ayah, Julio Lengkong, yang juga menari Kabasaran.

Menurut Julio, Jezli memang menyukai tarian Kabasaran.

"Sejak kecil ia suka mengamati tarian Kabasaran dan langsung suka," katanya.

Ia menuturkan, keluarga mereka memang turunan penari Kabasaran.

Tradisi itu diteruskan Jezli.

 Julio Lengkong menyebut, Jezli berlatih Kabasaran dengan sangat serius. 

Baca juga: Lirik Lagu Susah Makan Tidur - Repvblik Awal Bertemu Tak Seindah Khayalanku

Baca juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Sungai Desa Kali Pineleng Sulawesi Utara, Sempat Dilaporkan Hilang

"Kami mendukung itu karena kami orang Minahasa. Anak-anak muda Minahasa harus mengenal budayanya," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved