Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Ferdy Sambo

Kuat Maruf Menangis Tertunduk Lesu Setelah Dituntut 8 Tahun Penjara, Usap Air Mata

Kuat Maruf tampak menangis dan menghapus air mata setelah dituntut 8 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Kuat Maruf Menangis Tertunduk Lesu Setelah Dituntut 8 Tahun Penjara, Usap Air Mata. 

Perbuatan Kuat Maruf juga dipandang menimbulkan keresahan dan kegaduhan yang meluas di masyarakat.

Sementara itu, hal yang meringankan tuntutan yakni Kuat Maruf belum pernah dihukum, berlaku sopan di persidangan, serta tak memiliki motivasi pribadi karena hanya mengikuti kehendak terdakwa lainnya.

"Hal meringankan, terdakwa Kuat Maruf belum pernah dihukum, berlaku sopan di persidangan, tidak memiliki motivasi pribadi, dan hanya mengikuti kehendak jahat dari pelaku lain," lanjut jaksa.

Kuat Maruf Disebut Tahu Perselingkuhan Putri Candrawathi

Di sisi lain, JPU menyimpulkan Kuat Maruf mengetahui perselingkuhan Putri Candrawathi dan Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022 lalu.

Jaksa menyatakan kesimpulan itu diperkuat setelah memeriksa Kuat Maruf sebagai terdakwa dan sejumlah saksi ahli.

Dalam kesaksiannya di persidangan, Kuat Maruf meminta Putri Candrawathi melapor ke Ferdy Sambo terkait insiden di Magelang.

Adapun Kuat Maruf menyatakan bahwa insiden di Magelang tak boleh menjadi duri dalam rumah tangga.

Menurut jaksa, hal tersebut menunjukkan Kuat Maruf mengetahui perselingkuhan antara Putri Candrawathi dan Brigadir J.

"Terdakwa Kuat Ma'ruf sendiri baik dalam keterangan sebagai saksi maupun terdakwa mengatakan kepada saksi Putri Candrawathi melaporkan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada saksi Ferdy Sambo agar jangan sampai ada duri dalam rumah tangga saksi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi," kata JPU, Senin.

Jaksa menimbang duri yang dimaksud Kuat Maruf adalah Brigadir J.

Dengan melihat fakta persidangan itu, Kuat Maruf disimpulkan mengetahui perselingkuhan Brigadir J dengan Putri Candrawathi.

Diketahui, Brigadir J menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Brigadir J tewas setelah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Pembunuhan itu terjadi diyakini setelah Putri Candrawathi bercerita kepada Ferdy Sambo karena terjadi pelecehan seksual di Magelang.

Ferdy Sambo saat itu merasa marah dan menyusun strategi untuk menghabisi nyawa Brigadir J.

Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Kuat Maruf, dan Bharada E, lalu didakwa melakukan pembunuhan berencana.

Kelima terdakwa didakwa melanggar pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved