Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Puan Maharani Curhat Soal Dirinya yang Tak Disukai Banyak Orang, Ini Kata Pengamat

Puan Maharani ungkapkan curhatnya soal dirinya yang tidak disukai oleh banyak orang.

Editor: Frandi Piring
Chaerul Umam
Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/7/2022). Terkini, Puan Maharani Curhat Soal Dirinya yang Tak Disukai Banyak Orang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua DPP PDIP Puan Maharani meluapkan curahan hatinya mulai dari tidak mendapatkan hak istimewa di internal partai hingga banyak tidak disukai orang.

Ungkapan Puan Maharani itu disampaikannya dalam tayangan Rosi KompasTV, Jumat (13/1/2023).

"Merasalah (banyak orang tak suka). Bingung juga, nggak tahu kenapa.

Kayaknya sudah berusaha kerja benar, turun ke bawah, kemudian kerja ke lapangan," kata Puan.

"Saya merasa tidak ada privilese untuk saya karena memang selalu ditugaskan turun ke bawah, kerja yang benar, yang kuat,

yang sabar, yang tabah dalam menghadapi semua tantangan ke depan, itu saya jalani," lanjut dia.

Labtas apa dugaan penyebab Puan tidak disukai banyak orang?

Baca juga: PDIP Manado Sulawesi Utara Optimistis Hattrick di Pilkada 2024

Penyebab Puan tak disukai banyak orang

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan bahwa kesulitan utama citra Puan itu adalah bagaimana publik dapat melihat dan menerimanya sebagai diri sendiri.

Menurut Ray, selama ini Puan selalu dikaitkan dengan statusnya sebagai anak ibu Mega. Itu bukanlah suatu hal yang keliru.

"Kemudahan Puan untuk mendapatkan berbagai jabatan di dalam partai, maupun di luar partai,

memang terlihat karena sebab Puan adalah anak ibu Mega. Bukan karena Puannya sendiri," ujar Ray saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/1/2023).

Selain itu, hal lain yang membuat Puan merasa dirinya tidak disukai orang yakni terkait capres PDI-P.

Ray menyebut, adanya pengecualian terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres itu adalah hal yang mencolok.

Sebab, kondisi itu menimbulkan persepsi akibat keinginan Puan yang begitu kuat menjadi capres.

"Hal ini akhirnya juga menutup peluang bagi kader lain untuk dapat dicalonkan," ujar Ray.

Hal serupa juga disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak.

Zaki mengatakan, banyak pengkritik melihat Puan sebagai "penikmat kekuasaan" yang memanfaatkan darah biru politiknya untuk mendapatkan pengaruh dan kekuasaan besar, baik di struktural PDI-P maupun jabatan strategis lain, seperti ketua DPR RI saat ini.

Sementara, lanjut Zaki, performa Puan kurang memuaskan.

Baca juga: Partai Buruh Dukung Sistem Proporsional Tertutup tapi Kata Said Iqbal Bukan Seperti Usulan PDIP

Kasus viral bikin Puan semakin tidak disukai masyarakat

Di luar itu semua, Puan juga sempat diberitakan viral soal dirinya yang mematikan mic dalam sidang paripurna DPR pada September 2022.

Kemudian, beredar video yang menampilkan Puan Maharani membagi-bagikan kaus kepada warga di tengah keramaian dengan cara dilempar.

Kejadian pelemparan kaus tersebut berlangsung pada 26 September 2022.

Sorotan lain juga dialami ketika Puan mendapat kejutan ulang tahun saat rapat paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada 6 September 2022.

Padahal pada hari yang sama warga berjibaku mengungkapkan keluhannya terkait BBM dan melakukan demo di luar gedung DPR.

Ray mengatakan, sejumlah kejadian viral itu juga yang menjadikan Puan tidak disukai masyarakat.

"Tentu saja. Tindakan seperti itu sudah hampir dapat dipastikan akan menuai sikap negatif dari masyarakat.

Yang makin menambah kesan wah dan elitisnya," imbuh dia.

Baca juga: Kata Puan Maharani Bila Tak Jadi Capres PDIP, Singgung Keputusan Ketua Umum Megawati

Artikel ini tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved