WNI di Kamboja
WNI Asal Sulawesi Utara Jadi Trauma dengan Kamboja, Kevin: Ini yang Terakhir Kali
Marchelino Mewengkang kuasa hukum 34 WNI yang diduga alami penyekapan di Kamboja mengatakan, kliennya akan jalani pemeriksaan lanjutan di Polda Sulut.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
"Kami takut akan dijual bos kami ke Vietnam seperti pengalaman beberapa rekan kami," kata dia.
Keajaiban Natal bukan dongeng. Atau fiksi Hollywood. Ini benar benar ada.
Dibuktikan oleh delapan WNI Sulut yang alami dugaan penyekapan di Kamboja.
Lolos dari "neraka" di Kamboja, mereka sempat kebingungan karena tidak ada uang untuk beli tiket pulang ke Manado.
Bak sulap, tiba tiba saja ada dermawan yang menanggung uang tiket mereka.
Minggu (25/12/2022) mereka berangkat dari Kamboja menuju Jakarta.
Kemudian tiba di Manado pada Senin (26/12/2022) pagi.
Di bandara Samratulangi, mereka disambut peluk cium keluarga yang merindu dan setelah itu Natalan bersama keluarga masing masing.
"Ini keajaiban Natal," kata seorang diantaranya.
Aldo salah seorang diantaranya tak menyangka bisa gabung dengan keluarga saat Natal. Itu, baginya, bak mujizat.
"Kami sempat terus menerus berada dalam kamar dengan rasa kepanikan yang besar akan dijual oleh bos kami, dan kini sudah ada di rumah untuk natalan bersama keluarga," katanya.
Hal unik dialami Aldo dan kawan kawan.
Tanggal 25 Desember 2022, mereka natalan di tiga negara.
Di Kamboja, Singapura dan Indonesia.
"Kami rayakan Natal di bandara dan dalam pesawat, kalau minum coca cola berarti sudah natalan," kata dia.