Catatan Willy Kumurur
Argentina vs Prancis di Final Piala Dunia 2022 - Tarian Terakhir
Minggu (18/12/2022) malam, para dewa dan seniman bola dunia berjumpa di gelanggang menghadapi forum 'pengadilan' terakhir.
Oleh: Willy Kumurur
Penikmat bola
PADA akhirnya adalah final! Dan Sang Final itu sudah datang. Ia telah tiba di Lusail Iconic Stadium!
Ia hanya menyapa dan menjemput dua tim untuk memainkan laga akhir: Argentina dan Prancis.
Di rerumputan hijau stadion itu, akan terjadi 'pengadilan'.
Sang Final akan memberi kesempatan kepada masing-masing tim untuk menyampaikan 'pembelaannya' sebelum ia menjatuhkan keputusannya atas siapa dari antara kedua tim yang boleh masuk ke dalam kebahagiaan puncak.
Sebuah situasi psikologis yang akan mewarnai historikal Lusail Iconic Stadium.
Dua belas tahun lalu, tatkala pasukan Barcelona sedang berlatih di Ciutat Esportiva Joan Gamper, Lionel Messi bertanya kepada Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Gerard Pique bagaimana rasanya mengangkat trofi?
Saat itu Spanyol baru saja memenangkan Piala Dunia 2010.
“Kami tak bisa menjelaskan kebahagiaan puncak tatkala mencium trofi itu,” jawab Xavi, Iniesta dan Pique.
Baca juga: Faktor Messi, Owner itCenter Manado Jemmy Asiku Jagokan Argentina di final Piala Dunia 2022
Banyak trofi yang telah dikoleksi oleh Messi: 7 trofi Ballon d’Or, 4 trofi Liga Champions, Piala Dunia antar klub, trofi juara Olimpiade, trofi Piala Dunia U-20, Copa America, Finalissima, Piala Liga dan trofi bergengsi lainnya.
Namun trofi Piala Dunia belum pernah diraihnya sekalipun.
“Sebagai pemain, memenangkan Piala Dunia adalah segalanya. Sesuatu yang diimpikan oleh siapapun, termasuk aku sejak masih kanak-kanak dan impian itu tak pernah hilang,” ujar Messi menjelang Argentina memainkan laga final melawan Jerman di Estadio Maracana – Brazil pada 2014.
“Kami akan melakukan segalanya untuk mewujudkan impian ini. Bermain di final Piala Dunia dengan atmosfir yang luar biasa di Maracana adalah sesuatu yang diimpikan oleh setiap pemain.”
Sejarah mencatat, Messi dan Argentina menangis kala itu ditaklukkan Jerman 0-1.