Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu Sulawesi Utara

BP2MI Gelar Migran Day di Kotamobagu Sulawesi Utara

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melanjutkan momentum peringatan Hari Pekerja Migran Internasional

Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Chintya Rantung
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado, Hendra Makalalag. 

"Kita akan sampaikan secara terbuka kepada masyarakat, bagaiman penanganan BP2MI terlebih soal penanganan WNI di Kamboja," sebutnya.

Menurutnya WNI asal Sulut menggunakan jalur ilegal untuk masuk ke Kamboja, mereka diduga dijanjikan pekerjaan yang menggiurkan, namun akhirnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

"Mereka dijanjikan dengan gaji tinggi dan dipekerjakan di tempat bagus, tapi nyatanya tidak sesuai," ujarnya.

Makalalag mengatakan, kasus ini merupakan yang kedua terjadi di Sulawesi Utara, setelah sebelumnya ada kasus suami istri yang meminta uang tebusan Rp 50 juta.

"Kami pun menghimbau kepada masyarakat Sulut supaya dalam memilih pekerjaan harus berhati-hati dan teliti memilih," katanya.

Dia pun meminta masyarakat untuk mengikuti jalur resmi tanpa terpengaruh para sindikat yang menawarkan pekerjaan.

"Ikuti penempatan yang legal melalui dinas tenaga kerja setempat kemudian ke BP2MI," katanya lagi.

Sebelumnya Kakanwil Kemenkumham Haris Sukamto melalui Kadiv Imigrasi Frice Sumolang menerangkan WNI asal Sulut disana menyebut ada sekitar 60 orang warga Tomohon, Manado, Minahasa yang berada di Kamboja.

"Mereka minta dibantu untuk pulang, saya sudah menghubungi Kemlu, Kedubes RI di Kamboja dan Kepala BP2MI Manado untuk diberikan perlindungan kepada mereka," ujarnya Jumat (9/12/2022).

Lanjutnya, WNI menjelaskan jika saat ini mereka sedang berada dalam satu kamar karena takut akan dilaporkan ke polisi.

"Mereka diminta untuk membayar hutang terlebih dahulu, padahal gaji mereka tidak diberikan, kini mereka sudah mau dilaporkan ke Polisi padahal tidak salah apa-apa," ujarnya lagi.

Sumolang mengatakan jika kini mereka dalam ancaman.

"Sudah beberapa hari kacau, sampe ada teman mereka yang disuruh pulang dengan baju di badan tanpa bawa apa-apa," jelas Sumolang.

Bahkan, WNI tersebut sempat dihajar babak belur.

"Kini sebagian WNI asal Sulut berada di Rumah Sakit," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved