Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu Sulawesi Utara

BP2MI Gelar Migran Day di Kotamobagu Sulawesi Utara

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melanjutkan momentum peringatan Hari Pekerja Migran Internasional

Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Chintya Rantung
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado, Hendra Makalalag. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, kini Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melanjutkan momentum peringatan Hari Pekerja Migran Internasional (HPMI) di kota ketiga yakni Kota Kotamobagu Sulawesi Utara (Sulut).

Menurut BP2MI Sulut Hendra Makalalag, Kotamobagu salah satu daerah dari lima kota yamg ditetapakn BP2MI Pusat untuk peringatan HPMI.

“Kota Kotamobagu merupakan kota ketiga touring BP2MI Pusat peringatan HPMI,” ujar Hendra Jumat 9 Desember 2022.

Perayaan Migrant Day mengambil tema Pekerja Migran Bermartabat, Negara Berdaulat.

Hendra mengatakan, HPMI adalah pesta bagi para pahlawan devisa.

Hari Buruh Migran Internasional, atau disebut juga Migrant Day sendiri adalah suatu konvensi yang diselenggarakan pertama kali oleh negara-negara pengirim buruh migran pada tanggal 18 Desember 1990.

Konvensi tersebut katanya, membahas tentang standar, hak-hak, dan pelindungan bagi para pekerja migran di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Hendra membeberkan lima titik provinsi di Indonesia yamg akan menjadi tujuan pelaksanaan HPMI yaitu Medan, Sumatera Utara, Surabaya, Jawa Timur, Indramayu, Jawa Barat, Grobogan, Jawa Tengah, dan Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Rincian kegiatan yang direncanakan pun bervariasi, mulai dari gerak jalan, pagelaran wayang, aerobik, konser musik, doorprize dan sebagainya.

Ia mengucapkan terima kasih atas suport dari Pemkot Kotamobagu atas pelaksanaam HPMI yang rencananya akan berlangsung selama dua hari yakni 10-11 Desember.

Hendra Makalalag: 60 WNI Asal Manado Sulawesi Utara Gunakan Jalur Ilegal Pergi ke Kamboja

Sebanyak 60 Warga Negara Indonesia asal Sulawesi Utara kini disekap di Negara Kamboja.

WNI asal Sulawesi Utara berasal dari Tomohon, Minahasa dan Manado.

Kini mereka meminta bantuan pulang ke Indonesia, karena diminta untuk membayar hutang padahal gaji mereka tidak diberikan, bahkan terancam dilaporkan ke kantor polisi.

Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag, menjelaskan sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil dari kordinasi pimpinan pusat dengan KBRI Kamboja.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved