Berita Kesehatan
Bahaya Mengonsumsi Alkohol bagi Ibu Hamil, Dapat Mengubah Struktur Otak Bayi
Studi MRI baru dari Medical University of Vienna, Austria mengungkapkan konsumsi alkohol selama kehamilan dapat mengubah struktur otak bayi.
Pada janin dengan paparan alkohol, skor maturasi total janin (fTMS) secara signifikan lebih rendah daripada kontrol yang sesuai usia, dan sulkus temporal superior kanan (STS) lebih dangkal.
STS terlibat dalam kognisi sosial, integrasi audiovisual dan persepsi bahasa.
"Kami menemukan perubahan terbesar di wilayah otak temporal dan STS," kata Kasprian.
"Kita tahu bahwa wilayah ini, khususnya pembentukan STS, memiliki pengaruh besar pada perkembangan bahasa selama masa kanak-kanak."
Perubahan otak terlihat pada janin bahkan pada tingkat paparan alkohol yang rendah.
"Tujuh belas dari 24 ibu relatif jarang minum alkohol, dengan konsumsi alkohol rata-rata kurang dari satu minuman beralkohol per minggu," kata Kienast.
"Namun demikian, kami dapat mendeteksi perubahan signifikan pada janin ini berdasarkan MRI prenatal."
Tiga ibu minum satu sampai tiga minuman per minggu, dan dua ibu minum empat sampai enam minuman per minggu.
Seorang ibu mengkonsumsi rata-rata 14 minuman atau lebih per minggu.
Enam ibu juga melaporkan setidaknya satu kejadian pesta minuman keras (melebihi empat minuman pada satu kesempatan) selama kehamilan.
Menurut para peneliti, perkembangan otak janin yang tertunda dapat secara khusus terkait dengan tahap mielinisasi yang tertunda dan gyrifikasi yang kurang jelas di lobus frontal dan oksipital.
Proses mielinasi sangat penting untuk fungsi otak dan sistem saraf. Myelin melindungi sel saraf, memungkinkan mereka mengirimkan informasi lebih cepat.
Tonggak perkembangan penting pada bayi, seperti berguling, merangkak, dan pemrosesan bahasa secara langsung terkait dengan mielinisasi.
Gyrifikasi mengacu pada pembentukan lipatan korteks serebral.
Lipatan ini memperbesar luas permukaan korteks dengan ruang terbatas di tengkorak, memungkinkan peningkatan kinerja kognitif.