Pemilih Milenial Menurut ADM, Ketua DPD Partai Golkar Bolaang Mongondow Sulawesi Utara

Bicara pada tahun 2024 ini, saya bisa menganalogikan hari ini Aditya Moha sudah dikatakan orang baru tetapi stok lama.

Seperti yang dikatakan politik itu tidak ada yang instan semua butuh proses.

Saya terpilih di umur 27, dan selama kuliah di Unsrat saya sudah mengikuti berbagai organisasi akhirnya terpilih di Golkar dengan umur yang masih muda se-nasional.

Bagi saya hidup harus berguna untuk orang lain, hari ini saya kembali bukan bicara tentang kekuasaan tetapi bagaimana kita bernilai untuk orang lain.

Sehingga dari perenungan ini ketika saya kembali, saya merasa ada yang belum tuntas dari apa yang telah dibangun.

Insya Allah di 2024 saya akan memulai kembali apa yang belum tuntas, dengan masuk bakal calon legislatif 2024 dari partai golkar.

- Sejak kapan ADM berpikir untuk ikut seperti orang tua yang terjun ke dunia politik?

Saya memang terlahir dari keluarga politisi terutama Ibunda dan Almarhum bapak.

Ibunda pernah menjadi Bupati dua periode di Bolaang Mongondow dan Bapak adalah ketua DPR.

Meskipun dilahirkan dari gen politik tetapi sejatinya saya memilih karier politik bukan atas keinginan dari orangtua.

Justru saya maju di politik tidak diketahui oleh Ibunda dan ayahanda.

Saya ingin katakan hari ini saya ada di Politik, tidak mengandalkan kekuatan orang lain bahkan orangtua kita.

Kita harus tanya diri sendiri mau apakah kita dan kita harus jalankan apapun resikonya.

Diakhir wawawancara ADM menyampaikan teguran nyata lebih indah daripada kasih yang terselubung, bahwa hari ini kita harus siap intropeksi diri sendiri.

Mari bersatu memajukan Sulawesi Utara, hebatkan Sulawesi Utara, kita bungkus dengan karya terbaik anak bangsa Sulawesi Utara. (Edi)

Baca juga: Raih BI Award 2022, Gubernur Olly Dondokambey Terus Termotivasi Dukung Program Bank Indonesia

Baca juga: Menjawab Kontroversi Gol Kedua Jepang, Alasan FIFA yang Membuat Jerman Tersingkir dan Spanyol Kalah