Brigadir J Tewas
Terungkap 5 Kesaksian Sopir Ambulans yang Bawa Jenazah Brigadir J ke RS, Ungkap Kecurigaan
Simak kesaksian sopir ambulans yang membawa jenazah Brigadir J ke RS berikut ini.
Adapun permintaan untuk membawa jenazah itu dari pihak Satlantas Polres Jakarta Timur.
"Biasanya menjemput orang sakit Yang Mulia. Jarang disuruh jemput orang meninggal (jenazah) kecuali dari kepolisian," jelasnya.
2. Disuruh Cek Denyut Nadi Brigadir J
Sesampainya di lokasi, Ahmad mengatakan dirinya sempat disuruh untuk mengecek denyut nadi Brigadir J.
Sebelum mengecek, ia pun sempat memakai sarung tangan karet.
Sementara denyut nadi yang diperiksa oleh Ahmad adalah bagian tangan kiri Brigadir J.
Namun denyut nadi Brigadir J disebutnya sudah tidak ada.
"Saya disuruh salah satunya anggota untuk cek nadinya. Saya cek sudah tidak ada nadinya," ujarnya.
Meski telah dipastikan, Ahmad mengaku beberapa anggota Propam Polri menyuruhnya untuk kembali mengecek denyut nadi Brigadir J.
Hal ini, katanya, dilakukan untuk memastikan Brigadir J masih hidup atau tidak.
"Saya bilang ke bapak-bapak lokasi 'izin pak sudah tidak ada', 'pasti mas?' 'pasti pak," ujar Ahmad saat ditanya Wahyu.
Bahkan pengecekan pun masih dilakukan oleh beberapa anggota Propam Polri tersebut.
"Lalu dicek kembali (kondisi nadi Yosua) oleh bapak-bapak di lokasi," jelasnya.
Baca juga: Saksi Sopir Ambulans di Sidang Bharada E Ungkap Kondisi Brigadir J di TKP: Tergeletak Berlumur Darah

3. Lihat Luka Tembak di Dada Brigadir J
Menurut Syahrul, ketika hendak memindahkan jenazah ke kantong jenazah, ia sempat melihat darah dan luka di bagian tubuh jenazah.