Cagub Sulut
Hasil Survei Prodi Politik Unsrat, Elektabilitas Elly, Steven Kandouw dan Tetty Paruntu Teratas
Hasil Survei Prodi Politik Universitas Sam Ratulangi, Elektabilitas Elly Lasut, Steven Kandouw dan Tetty Paruntu Teratas
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) merilis hasil Survei Elektabilitas Calon Gubernur Sulawesi Utara menjelang Pilkada 2024.
Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut menjadi calon gubernur dengan tingkat elektabilitas tertinggi di Sulawesi Utara.
Hasil survei yang dilakukan September hingga Oktober 2022, Elly Lasut memiliki elektabilitas 34 persen.
Menyusul kemudian, 10 tokoh politik lainnya, yakni Steven Kandow (15,6 persen); Yasti Mokoagouw (11,3 persen); Tetty Paruntu (9,4%); James Sumendap (7,8%) dan Tatong Bara (7,4%).
Selanjutnya, Sahrul Mamonto (5,0%); Maurits Mantiri (4,5%), Depri Pontoh (3,1%); Rita Tamuntuan (1,0%) dan Victor Mailangkay (0,3%).
Koordinator Survei, Dr Maxi Egeten SIP MSi mengatakan, elektabilitas merupakan gambaran 'Top of Mind' publik.
Pertanyaan yang diajukan secara terbuka dan dijawab spontan oleh responden ialah
Jika Pilkada Sulut dilakukan hari ini siapa yang akan dipilih sebagai Gubernur?
"Dari Survei ini, data menemukan bahwa jika Pilkada diselenggarakan hari ini maka secara spontan dan terbuka Eli Lasut lebih unggul karena elektabilitasnya 34 persen," kata Egeten kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (26/10/2022).
Para tokoh yang masuk subjek survei ialah para kepala daerah, pimpinan parpol yang memiliki peluang besar untuk meramaikan Pilkada Sulut 2024.
Survei ini menggunakan teknik penentuan sampel dengan cara Stratified Multistage Random Sampling.
Sedangkan cara pengambilan sampel dalam metode ini adalah dengan kombinasi dari dua atau lebih metode pengambilan sampel yang berbeda.
"Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error lebih kurang 2.80 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen," katanya.
Populasi survei ialah warga Sulawesi Utara yang memiliki hak pilih di 12 kabupaten kota di Sulut. Di luar tiga kabupaten kota di Kepulauan Nusa Utara.
Sedikitnya 100 mahasiswa Ilmu Politik turun ke lapangan melakukan survei.