Info Kesehatan
Apa Itu Gagal Ginjal Akut? Penyakit yang saat Ini Banyak Diderita Anak, Diduga karena Obat Sirup
Orangtua di Tanah Air kini tengah dihebohkan dengan kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan - 18 tahun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui saat ini gagal ginjal akut ke anak-anak sedang jadi sorotan.
Sebelumnya disebut obat sirup diduga jadi salah satu yang memicu munculnya penyakit tersebut,
Hingga dari pemerintah untuk sementara menghentikan penjualan obat sirup.
Baca juga: Renungan Harian, Mazmur 23:3 TB: Menemukan Istirahat di Dalam Tuhan, Ia Menyegarkan Jiwaku
Baca juga: Apa Itu FOMO, MLYT dan YGY? Kata yang Populer di Media Sosial, Ternyata Ini Artinya
Lantas apa itu gagal ginjal akut?
Orangtua di Tanah Air kini tengah dihebohkan dengan kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan - 18 tahun.
Maraknya kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Indonesia ini bahkan telah menelan nyawa sejumlah penderitanya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, per Selasa (18/10/2022) sebanyak 189 kasus gagal ginjal akut misterius telah dilaporkan yang mana didominasi anak usia 1-5 tahun.
Apa Itu Gagal Ginjal Akut?
Dilansir TribunGorontalo.com dari Encyclopedia Britannica, gagal ginjal adalah hilangnya sebagian atau seluruh fungsi ginjal.
Gagal ginjal diklasifikasikan sebagai akut ketika onsetnya tiba-tiba, atau kronis.
Gagal ginjal akut mengakibatkan penurunan keluaran urin, peningkatan kadar zat nitrogen, kalium, sulfat, dan fosfat dalam darah secara cepat serta abnormal.
Kemudian kadar natrium, kalsium, dan karbon dioksida dalam darah yang rendah secara abnormal.
Biasanya orang yang terkena akan pulih dalam enam minggu atau kurang.
Penyebab gagal ginjal termasuk penghancuran tubulus di ginjal oleh obat-obatan atau pelarut organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan etilen glikol, serta paparan senyawa logam seperti merkuri, timbal, hingga uranium.
Selain itu, cedera fisik atau operasi besar yang menyebabkan banyak kehilangan darah atau peningkatan tekanan darah, dan luka bakar parah, serta transfusi darah yang tidak cocok pun bisa menimbulkan gagal ginjal.
Penyebab lain dari gagal ginjal akut termasuk kondisi yang sementara membatasi aliran darah atau urin ke ginjal, seperti penyumbatan arteri ginjal, penyakit hati, dan obstruksi saluran kemih.
Kemudian penyakit yang merusak korteks (zat luar) ginjal, infeksi bakteri parah pada ginjal, diabetes yang menyebabkan kerusakan medula (substansi dalam) ginjal, dan kelebihan garam kalsium di ginjal.
Pada kesempatan langka, gagal ginjal dapat terjadi tanpa gejala yang jelas.
Komplikasi yang timbul akibat gagal ginjal antara lain gagal jantung, edema paru, dan kelebihan kalium dalam tubuh.
Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari penyakit ginjal yang berkepanjangan.
Pada gagal kronis darah menjadi lebih asam dari biasanya dan bisa terjadi kehilangan kalsium dari tulang.
Degenerasi saraf juga bisa terjadi.
Ginjal yang sakit kronis dapat mempertahankan hidup sampai sekitar 90 persen dari kapasitas fungsinya telah hilang.
Ketika sebagian besar ginjal sakit, bagian yang tersisa meningkatkan aktivitasnya untuk mengkompensasi kehilangan tersebut.
Jika satu ginjal diangkat, ginjal yang lain bertambah besar dan berfungsi untuk menangani kelebihan beban.
Pengobatan bila terjadi gagal kedua ginjal biasanya memerlukan cuci darah dengan menggunakan mesin ginjal buatan.
Pada kasus gagal ginjal yang tidak terlalu parah, proses ini memberikan waktu bagi jaringan ginjal untuk beristirahat dan memperbaiki dirinya sendiri.
Jika pemulihan yang memadai tidak terjadi, transplantasi ginjal pun dapat dipertimbangkan.
Penyebab Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak
Sementara itu, menurut Kemenkes RI, jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak mengalami peningkatan dalam dua bulan terakhir.
Kemenkes RI meminta orangtua untuk tidak panik tetapi selalu waspada.
Dilansir TribunGorontalo.com dari laman kemkes.go.id, gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut antara lain diare, mual ,muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
"Orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri," ujar Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan dr. Yanti Herman, MH. Kes.
Hingga kini kasus gagal ginjal akut pada anak belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak ini.
Adapun santer dikabarkan bahwa penyebab dari gagal ginjal akut misterius pada anak ini, berkaitan dengan konsumsi obat berbentuk sirop.
Dilansir TribunGorontalo.com dari KOMPASTV, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RSCM, Hindra Irawan mengungkapkan ada banyak faktor, selain kandungan etilen glikol dalam obat sirop, yang diduga menjadi penyebab banyak anak menderita gagal ginjal akut misterius.
Diketahui bahwa banyaknya kasus gagal ginjal akut misterius pada anak disebut-sebut karena mengonsumsi obat sirop yang diduga mengandung etilen glikol melebihi batas.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis (20/10/2022) kembali mengeluarkan pernyataan tentang sejumlah obat yang diduga mengandung etilen glikol.
Obat itupun dilarang dijual dan akan ditarik dari peredaran untuk dimusnahkan.
Obat-obat yang disebutkan oleh BPOM tersebut sebenarnya bukan obat baru dan sudah beredar lama.
Tetapi baru saat ini mempunyai efek yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut misterius pada anak balita.
Terkait hal itu, Hindra mengatakan bahwa ada banyak faktor yang daoat menyebabkan anak menderita penyakit gagal ginjal akut misterius.
"Jadi untuk seseorang mengalami sakit, harus ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh, kemudian agen penyebab sakitnya, dan lingkungan," ujar Hindra dalam program Kompas Malam, Kamis.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar) (KompasTV/Rizky L Pratama)
Sebagian artikel ini telah tayang di KompasTV
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com