Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Nelayan Tradisional Bitung Kesulitan Pancing Ikan, Diduga Karena Pencemaran Oli dari Kapal Niaga

Sejumlah nelayan di Kompleks Candi tidak bisa melaut karena terjadi pencemaran oli. Oli tersebut diduga berasal dari sisa pembersihan kapal niaga.

Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung mengambil botol air minum kemasan plastik yang berubah warna karena tercemar oli di Pantai Candi, Bitung, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG – Sejumlah warga yang tinggal di pesisir pantai, lebih tepatnya di Kompleks Candi, Kelurahan Bitung Barat I, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, beberapa hari ini dibuat tak nyaman.

Pasalnya, sejak Minggu (18/9/2022) sepanjang pesisir pantai diduga terjadi pencemaran oli kotor dari sisa pembersihan kapal niaga yang berlabuh.

“Minggu kemarin, kelihatan banyak sekali gumpalan berwarna hitam di sepanjang pesisir pantai. Akibatnya tali perahu milik nelayan tradisional menjadi hitam dan kotor,” kata seorang nelayan, Senin (19/9/2022).

Air laut nampak bercampur dengan cairan yang diduga adalah oli kotor.

Aroma oli juga sangat kencang ketika berdiri tepat di tepi pantai.

Tribunmanado.co.id bersama warga juga menguji untuk memastikan pencemaran dengan cara meletakkan sebotol air minum kemasan plastik di bibir pantai.

Baca juga: Ditertibkan, Parkir Liar di Manado Sulawesi Utara Makin Menjadi

Baca juga: Limi Mokodompit Hadiri Deklarasi Kampung Pancasila di Mopuya Bersatu Bolmong Sulawesi Utara

Empat menit kemudian, botol plastik kemasan yang saat diletakkan berwarna bening, berubah warnanya menjadi kecoklatan.

Sementara wadah lainnya seperti gelas air mineral kemasan yang sudah berhari-hari, warnanya sangat gelap karena pencemaran di pantai.

“Saat di cek warna botol berubah dan saat disentuh permukaannya licin, lengket dan beroli,” tambah seorang warga lainnya.

Ada foto foto christian wayongkere tribun manado, warga dan petugas
Warga dan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung mengambil botol air minum kemasan plastik yang berubah warna karena tercemar oli di Pantai Candi, Bitung, Sulawesi Utara.

Menurut Marlon, warga setempat, kondisi ini sudah berkali-kali dialami masyarakat Kompleks Candi.

Pada hari Minggu pencemaran kembali terjadi dan berdampak pada aktivitas melaut nelayan tradisional.

“Pencemaran oli kotor ini kiriman, tak tahu dari mana. Tapi sudah sering kami temukan seperti ini. Akibatnya nelayan kecil yang melakukan aktifitas mengail ikan di radius tak jauh dari bibir pantai kesulitan mendapat ikan karena air tercemar dibuktikan dengan tali senar mereka berminyak (seperti terkena oli,” jelas Marlon.

Baca juga: Apa itu Bacuya? Maskot Piala Dunia U20 asal Indonesia

Baca juga: Isu Krusial RUU KUHP, Ada Pasal soal Menghina Presiden, Eksploitasi Hewan hingga Perzinahan 

Masalah ini sudah diadukan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung.

Mereka menurunkan dua personil untuk mengambil sampel dan beberapa kemasan plastik yang tercemar untuk diuji di laboratorium.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved