Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Warga Pulau Lembeh Keluhkan Sekolah Rusak Tak Diperhatikan, Ini Alasan Kadis Pendidikan Kota Bitung

Aspirasi warga diterima langsung oleh Wali Kota Bitung Hengky Honandar, Ketua DPRD Bitung Vivy Ganap, serta jajaran Forkopimda.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Fistel Mukuan
HEARING - Hearing perwakilan masyarakat Pulau Lembeh dengan DPRD dan Pemkot Bitung, Kamis (11/9/2025). Masyarakat minta Pemkot Bitung memberikan bantuan bagi sekolah yang rusak. 

TRIBUNMANADO.COM, BITUNG - Warga Pulau Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara, menyuarakan keluhan terkait sejumlah sekolah yang rusak dan belum tersentuh bantuan pemerintah. 

Aspirasi ini disampaikan dalam hearing yang digelar di Ruang Paripurna DPRD Kota Bitung, Jalan RE Martadinata, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (11/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, warga mendesak perhatian serius dari pemerintah terhadap kondisi pendidikan di pulau mereka, yang dinilai jauh tertinggal dibanding wilayah lain di Kota Bitung.

Aspirasi warga diterima langsung oleh Wali Kota Bitung Hengky Honandar, Ketua DPRD Bitung Vivy Ganap, serta jajaran Forkopimda.

Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Bitung, Fonny Tumundo.

Persoalan Data

Menanggapi keluhan warga, Fonny Tumundo menyampaikan permohonan maaf atas kondisi beberapa gedung sekolah di Pulau Lembeh yang belum tersentuh bantuan. 

Ia mengakui bahwa persoalan data menjadi salah satu kendala utama.

“Kalau sekolah tidak terdaftar atau tidak lengkap datanya di Dapodik (Data Pokok Pendidikan), maka otomatis tidak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,” jelas Fonny.

Untuk itu, pihaknya berjanji akan segera mengunjungi sejumlah sekolah di Pulau Lembeh agar pengisian data Dapodik bisa segera dilakukan. 

Dengan begitu, bantuan perbaikan dapat diajukan ke pusat.

Ia juga memastikan program prioritas berupa seragam gratis untuk siswa di Pulau Lembeh tetap berjalan dan diperluas bagi seluruh pelajar di Kota Bitung.

Krisis Tenaga Pendidik

Selain itu, krisis tenaga pendidik juga menjadi masalah. 

Fonny Tumundo menyebut kekurangan guru adalah persoalan nasional, namun pihaknya berupaya mengatasi dengan menambah guru paruh waktu di sekolah-sekolah terdampak.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved