Manado Sulawesi Utara
Kepulauan Bunaken Sulawesi Utara Tanpa Fasilitas Damkar, Laikun Usul Tempatkan Ahli Kebakaran
Kebakaran di Kepulauan Bunaken bisa menjadi masalah besar. Anggota DPRD Manado menyebut tak ada fasilitas damkar yang memadahi di sana.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Anggota DPRD Manado, Adrey Laikun, meminta Dinas Pemadam Kebakaran Manado menyiapkan fasilitas pemadam kebakaran di Kepulauan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara.
"Selama ini tak ada fasilitas pemadam kebakaran di Bunaken, kalau kebakaran bingung bagaimana padamkan api," katanya Selasa (13/9/2022).
Kebakaran menjadi momok menakutkan di Bunaken.
Tak hanya mengancam warga, api juga membahayakan tempat usaha wisata yang banyak di sana.
Adrey mengusulkan pengadaan fasilitas damkar di Kepulauan Bunaken secara bertahap.
"Bisa dimulai dari penempatan tenaga ahli kebakaran di sana yang akan mendidik warga dalam mencegah dan menangani kebakaran," katanya.
Sejauh ini, catatan Tribunmanado.co.id, kebakaran belum terjadi di kepulauan Bunaken pada tahun 2022.
Kadis Damkar Manado, Supryatna, menuturkan pihaknya selama ini rutin melakukan pelatihan kebakaran di kepulauan Bunaken.
"Itu sudah kami jalankan terhadap pemilik tempat wisata dan masyarakat," katanya.
Dia menerima usulan untuk menempatkan tenaga ahli kebakaran di kepulauan.
Baca juga: Pemilihan Nyong Noni Sulawesi Utara 2022, Pemerintah Provinsi Sesalkan 4 Daerah Tidak Kirim Utusan
Baca juga: Mengejutkan Ketua DPRD Tak Hafal Pancasila, Kini Pilih Mengundurkan Diri, Merasa Tidak Pantas
Tugasnya adalah mendidik warga tentang pencegahan dan penanganan kebakaran.
"Itu ide yang sangat baik, kami akan pertimbangkan," katanya.
Tercatat, sebanyak 54 kejadian kebakaran terjadi di Kota Manado provinsi Sulawesi Utara selang Januari-Juli 2022.
Data Dinas Damkar Manado, kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Malalayang dengan 10 kejadian.
Kemudian Sario 8 kasus, Wenang dan Mapanget 7 kejadian, Paal Dua 5 kejadian, Tikala dan Singkil 4 kejadian, Tuminting, dan Bunaken Barat 3 kejadian.

Supryatna mengatakan, 60 persen kasus kebakaran disebabkan arus pendek.
"Penyebab lainnya adalah pembakaran sampah, setrika serta alat memasak," kata dia.
Dirinya menuturkan, waktu terbanyak kebakaran adalah dini hari pada pukul 02.00-05.00 Wita.
Kemudian, waktu antara pukul 06.00-10.00 Wita.
Dikatakan Supryatna, pihaknya terus stand by memadamkan api di Manado.
Baca juga: Nasib Uut Permatasari, Dinikahi Perwira Polisi, Kini Sibuk Dampingi Suami yang Jabat Kapolres Gowa
Baca juga: DPRD Sulawesi Utara Dukung Investasi Olah Sampah Jadi Listrik, Selaras Godok Perda Sampah Plastik
Dia mengatakan, pihak Damkar terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang cara mencegah kebakaran.(*)