Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BACAAN ALKITAB MALAM

BACAAN ALKITAB MALAM - Ulangan 4:1-2 Berpegang Pada Perintah Allah

Jasmerah (jangan sekali-sekali melupakan sejarah). Itu kata Proklamator Bung Karno, Presiden pertama Indonesia.

Editor: Aswin_Lumintang
pixabay.com
Bacaan Alkitab 

  Ulangan 4:1-2
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jasmerah (jangan sekali-sekali melupakan sejarah). Itu kata Proklamator Bung Karno, Presiden pertama Indonesia. Bung Karno mengingatkan bahwa apa yang terjadi di masa kini hingga masa depan, tidak lepas dari sejarah. Jadi sejarah jangan dilupakan tapi diingat dan direnungkan.

Hal ini mirip dengan apa yang dilakukan oleh Musa yang hidup ribuan tahun sebelumnya. Musa mengulang kembali cerita atau kisah bagaimana orang Israel dipimpin, dituntun dan diberkati oleh Tuhan hingga bisa keluar dari tanah perbudakan di Mesir, dan sebentar lagi masuk Tanah Perjanjian: Kanaan.

Menjelang masuk ke Kanaan, Musa mengingatkan lagi tentang sejarah bagaimana bangsa Israel mendapatkan kasih karunia Allah dan terbebas dari kerja paksa dan penjajahan di negeri Firaun itu.

Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab (Dadik Hardian.org)

Musa mengingatkan kembali kepada bangsa itu agar memelihara hukum Tuhan yang diterimanya di atas Bukit Sinai. Sebagai ungkapan syukur umat, sekaligus sebagai penuntun jalan hidup umat Israel, Allah telah mengaruniakan kepada mereka hukum-hukum-Nya.

Orang Israel harus menuruti dan menaati hukum-hukum Tuhan itu demi kebaikan mereka sendiri.

Demi tertib hidup mereka serta demi keselamatan dan berkat melimpah yang akan mereka terima ketika memasuki dan berada di negeri yang berlimpah susu dan madunya itu.

Hukum Tuhan harus ditaati, dilakukan dan ditegakkan agar umat Israel memiliki panduan hidup. Juga agar mereka terlindungi dari hal-hal yang menganggu kehidupan mereka dalam kebersamaan sebagai satu bangsa, umat Tuhan. Jadi hukum Tuhan bukan untuk menghukum, tetapi agar mereka hidup dalam keteraturan, kedamaian serta bahagia sejahtera.

Itulah sebabnya Musa mengingatkan jutaan orang Israel yang hampir semuanya adalah "generasi kedua" Israel dari perjalanan dari Mesir dan melewati Padang Gurun itu, agar mereka mengikuti sepenuhnya perintah Tuhan. Hukum Tuhan harus dilakukan secara utuh dan lurus, tidak boleh ditambah ataupun dikurang.

Hukum Tuhan itu bersifat mutlak dan final. Semuanya harus dilakukan secara murni dan penuh konsekwensi. Artinya siapa yang melanggar hukum Tuhan akan menerima konsekwensi hukuman kepadanya. Sebab Tuhan mahaadil dengan hukum-Nya itu. Dia tidak berkompromi dengan dosa dan pelanggaran atau kejahatan manusia. Yang melanggar hukum pasti dihukum.

Demikian firman Tuhan hari ini.
  "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.
 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu." (ay 1, 2)

Tuhan telah memimpin, menyertai, menjaga dan melindungi orang Israel memasuki negerinya, Tanah Perjanjian. Juga memberikan hukum-hukuman-Nya agar mereka hidup tertib, teratur, bahagia, damai dan menikmati sukacita di Tanah Perjanjian. Musa memeringatkan umat Tuhan agar mengikuti dan melakukan firman Tuhan dengan baik dan benar tanpa mbembelokkan ataupun memelintar hukum-hukum-Nya.

Apa yang ditulis, itulah yang dilakukan sesuai perintah Tuhan. Jangan menambah maupun mengurangi isi kitab hukum Tuhan itu. Karena itu adalah perbuatan keji di hadapan Allah. Itu berarti membelokkan arah jalan yang benar.

Semua orang Kristen wajib hukumnya melaksanakan hukum-Nya. Itulah sebabnya Musa mengingatkan mereka memeliharanya dan mengajarkan juga Hukum Tuhan itu kepada keturunannya yang, kedua, ketiga dan seterusnya.
Sahabat Kristus, seperti orang Israel, kita juga telah memiliki hukum Tuhan. Itu semua sudah lengkap dan sempurna dalam Alkitab. Karena itu, lakukanlah dan praktikkanlah semua pengajaran Tuhan dalam segala aspek kehidupan.

Kita harus melakukan firman Tuhan dengan baik dan benar. Jangan menyimpang ke kanan dan ke kiri, agar kita di hukum-Nya. Jangan menambah atau mengurangi, apalagi memelintir firman Tuhan menurut keinginan dan kepentingan kita. Tapi lakukanlah semuanya dengan baik dan benar. Sebab dengan demikian, kita akan diberkati Allah.

Sebagai keluarga dan jemaat Kristen, kita harus melakukan firman Tuhan, dan memeliharanya dalam hidup kita. Kita juga wajib meneruskan untuk mewariskan firman Tuhan itu kepada anak cucu kita. Supaya jangan nanti suatu hari kelak mereka melupakan penciptanya. Jangan sampai kita lupa diri.

Lakukanlah firman Tuhan dengan baik dan benar tanpa menyimpang atau membelokkannya dengan cara dan dalil apapun. Tapi lakukanlah dalam kebenaran segala firman Tuhan itu, sebab Dia pasti menyertai dan memberkati hidup kita dan keluarga, kini sampai selamanya. Amin

DOA: Tuhan Yesus, ajarlah kami mematuhi dan melakukan firman-Mu dalam hidup kami dalam kebenaran dan kesetiaan pada Tuhan. Amin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved