Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minut Sulawesi Utara

Ketua Organda Minut Kecewa, Ada Oknum Pasang Kertas Tarif Angkutan Umum Padahal Belum Dibicarakan

Beberapa oknum sopir angkutan umum di Minut sudah menaikkan tarif. Bahkan kenaikan tarif tersebut mengatasnamakan Organda Minut.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan
Johny Rotinsulu, Ketua Organda Minut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Sebagian besar angkutan umum di Airmadidi, Minahasa Utara (Minut) sudah memasang kertas tarif baru di pintu masuk kendaraan. 

Hal itu terpantau pada Senin (5/9/2022) di Bundaran Airmadidi, kompleks terminal. 

Di Bundaran Airmadidi dan terminal ada empat trayek yaitu Airmadidi - Paal Dua, Airmadidi - Kauditan, Airmadidi - Tatelu, dan Airmadidi - Tondano.

Untuk Arimadidi - Kauditan, harga sebelumnya untuk anak sekolah dari Rp 3 ribu menjadi Rp 4 ribu dan untuk umum dari Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu. 

Rute Aimadidi - Paal Dua untuk umum dari Rp 7 ribu menjadi Rp 8 ribu, sedangkan anak sekolah dari Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu. 

Rute Airmadidi - Tatelu, untuk umum dari Rp 8 ribu menjadi Rp 9 ribu dan anak sekolah sebelumnya Rp 5 ribu menjadi Rp 6 ribu. 

Baca juga: Pengakuan Pelaku Curanmor di 8 Lokasi di Manado Sulawesi Utara: Saya Sudah Habis Uang

Baca juga: Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani Bantu Kemajuan Dunia Pendidikan, Beri Latihan Para Siswa

Sedangkan Airmadidi - Tondano tarifnya tidak menentu.

Jika ada enam penumpang bisa langsung jalan dengan membayar Rp 30 ribu, namun jika hanya lima orang harus mmmbayar Rp 35 sesuai persetujuan penumpang dan sopir. 

Johny Rotinsulu, Ketua Organda Minut ketika ditemui, mengatakan dirinya kaget melihat di angkutan umum sudah ada tarif baru.

Angkot Tumpaan Amurang mangkal di Sekitar kompleks Pertokoan Tumpaan Minsel Sulawesi Utara
Angkot Tumpaan Amurang mangkal di Sekitar kompleks Pertokoan Tumpaan Minsel Sulawesi Utara (Isak/Tribun Manado)

"Saya kaget dan kecewa di angkutan umum sudah ada tarif dan membawa nama Organda padahal saya belum ada rekomendasi," ungkapnya. 

Dirinya mengaku, memang setelah harga BBM naik, dirinya sudah merencanakan untuk menaikkan tarif, tapi harus ikuti jalurnya, bukan langsung dinaikkan harganya. 

"Kami harus berbincang dulu dengan para sopir dan disampaikan ke Dinas Perhubungan dan kepada daerah begitu prosedurnya," sebutnya. 

Baca juga: Love Language Sesuai Karakter 12 Zodiak. Aquarius Paling Butuh Kata-Kata dan Tindakan Pelayanan

Baca juga: Peringatan Dini BMKG di Sulawesi Utara, Selasa 6 September 2022, sebagian Daerah Alami Hujan

Menurutnya, Organda harus bekerja bersama pemerintah bagaimana sampai ada titik temu terbaik untuk para sopir. 

"Saya akan menegur siapa yang menempelkan tarif baru di angkutan umum ini," tegasnya. 

Dirinya sudah berencana akan mencabut semua kertas yang ditempel di angkutan umum yang membawa nama Organda.

Sejumlah angkutan umum yang berada di di Zero point Manado Sulawesi Utara
Sejumlah angkutan umum yang berada di di Zero point Manado Sulawesi Utara (Arthur Rompis/Tribunmanado)

Baginya, jika nama Organda tidak dicantumkan, dirinya tidak pusing. 

Baca juga: Akhirnya Terungkap, Pakar Hukum Pidana Sebut Peristiwa Magelang Takkan Meringankan Hukuman Sambo Cs

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Putri Candrawathi Menangis di Depan Kamar Mandi, LPSK Temukan Kejanggalan

"Jika ada dari pemerintah dan kepolisian bertanya kenapa sudah pasang tarif di angkutan umum, saya akan arahkan ke siapa yang menempelnya intinya bukan kami Organda," tutupnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved