Manado Sulawesi Utara
Kenaikan Harga BBM Pukul Driver Online Manado Sulawesi Utara, Paling Menderita Pengemudi Wanita
Kenaikan harga BBM memukul berbagai sektor. Salah satu yang paling terdampak adalah driver ojek maupun taksi online, termasuk perempuan.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Senin (5/9/2022) terasa berbeda bagi para pengemudi online.
Biasanya, hari Senin adalah hari cuan.
Panggilan penumpang datang bak air bah dan mereka kesulitan memilah order.
"Namun hari Senin ini semua pengemudi kumpul di home base, order berkurang jauh sekali," kata Merry Wuysang, pengemudi online yang juga adalah Ketua Wonder Woman, organisasi pengemudi online wanita, Senin (5/9/2022).
Merry membeberkan, paceklik itu gara-gara kenaikan harga BBM per Sabtu pekan lalu.
Dia menengarai, banyak penumpang yang menahan diri naik taksi online.
"Mungkin mereka naik kendaraan konvensional," katanya.
Merry menuturkan, kenaikan harga BBM memukul pengemudi taksi online wanita.
Perlu diketahui, ada kurang lebih 50 anggota Wonder Women.
"Sangat terpukul sekali, ada wanita yang jadi single parents, ada pula yang jadi sumber utama penghasilan keluarga, mereka harus mencari uang dan mengurus rumah tangga," kata dia.
Baca juga: Aquarius, Si Dingin dan Cuek Namun Ternyata Memiliki Jiwa Public Speaking yang Mengagumkan
Baca juga: BRI Regional Manado Sulawesi Utara Tanam 1.250 Bibit Pohon Buah dan Bakau di KEK Likupang
Dirinya meminta agar pengemudi taksi online wanita turut mendapat bantuan pemerintah.
Edwin Langkay, Ketua Wadah Asosiasi Online (WAO) Manado, menuturkan kenaikan harga BBM berdampak buruk bagi para sopir online.
"Banyak penumpang yang balik ke cara konvensional, baik dari segi kendaraan maupun pengiriman barang," katanya.
Sebut Edwin, profesi online memang terus terpukul.
Awalnya saat COVID-19, kemudian di saat kenaikan BBM ini.

"Dulu jadi driver taksi online sangat berjaya. Pendapatan luar biasa. Tapi perlahan berkurang. Dari 12 ribu driver online awalnya, kini tersisa 4000 an driver online, itu seperti seleksi alam," katanya.
Aplikasi Naikkan Tarif
Ketua Umum Wadah Asosiasi Online (WAO) Edwin Langkay menyatakan, pihaknya menerima keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.
"Sebagai warga negara yang baik, kita terima," katanya kepada tribunmanado Senin (5/9/2022).
Dia mengimbau kepada seluruh aplikasi agar menyesuaikan tarif terhadap harga BBM.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Selasa 6 September 2022, Ini Daftar Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem
Baca juga: Puluhan Sopir Angkot Tumpaan - Amurang Sampaikan Aspirasi ke DPRD Minsel Sulawesi Utara
Sebutnya, tarif yang ditetapkan adalah tarif minimal dan tarif per kilometer.
"Agar supaya sopir taksi online dapat sejahtera," katanya.
Dirinya menuturkan, besaran kenaikan tarif bisa Rp 1000-Rp 2 ribu per kilometer.
Edwin mencontohkan tarif dari wilayah Bahu ke Bandara.
"Dari 70 ribu hingga 90 ribu," katanya.

Dia membeberkan, semenjak kenaikan harga BBM pada Sabtu, sopir online mengalami kelangkaan penumpang.
Ke depan, ada kekhawatiran bilamana transportasi online akan tergerus dan masyarakat berganti ke cara konvensional.
"Apalagi ekonomi masyarakat lagi turun," kata dia.
Tapi dia optimis dengan masa depan taksi online di Manado.
Masyarakat perlahan akan menyesuaikan.
Baca juga: Alyssa Daguise Mantan Pacar Al Ghazali Mendadak Singgung soal Perselingkuhan
Baca juga: Warga Miangas Talaud Sulawesi Utara Pasrah pada Tuhan, Kapal Perintis Dokter Guru Sangat Dibutuhkan
"Saya yakin karena penggunaan kendaraan online di Manado adalah termasuk yang tertinggi di Indonesia, jadi saya optimistis dengan masa depan kendaraan online di Manado pasca kenaikan harga BBM," kata dia.(*)