Baru Terungkap Cara Orang Mesir Kuno Bawa Bahan Bangunan Piramida, Peneliti Temukan Fakta Ini
Studi tersebut menjelaskan bagaimana orang Mesir kuno mampu mengangkut jutaan blok bangunan hingga berton-ton ke situs piramida ikonik
TRIBUNMANADO.CO.ID - Piramida Mesir suduh sangat dikenal, bahkan menjadi satu di antara keajaiban dunia.
namun masih banyak yang bertanya bagaimana cara manusia membangun Piramida.
Lantaran zaman dulu belum ada teknologi secanggih saat ini.
Baca juga: Arti Mimpi Piramida, Pertanda akan Adanya Kebahagiaan, Ini Tafsirannya
Simak video terkait :
Para peneliti telah menemukan cabang Sungai Nil yang sekarang mengering, yang muncul tepat di kompleks piramida besar Giza sekitar 4.500 tahun yang lalu.
Business Insider pada Jumat (2/9/2022) melaporkan temuan tersebut, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada Senin (29/8/2022).
Studi tersebut menjelaskan bagaimana orang Mesir kuno mampu mengangkut jutaan blok bangunan hingga berton-ton ke situs piramida ikonik, lebih dari empat mil dari apa yang sekarang menjadi lanskap gurun.
"Tidak mungkin membangun piramida di sini tanpa cabang Sungai Nil ini," kata penulis studi dan ahli geografi Hader Sheesh, kepada The New York Times.
Baca juga: AA-RS Beber Konsep Piramida Terbalik, Wali Kota Merupakan Pelayan Masyarakat

Misteri 4.500 tahun
Piramida di Giza, di pinggiran Kairo, berfungsi untuk menunjukkan kekuatan firaun di zaman keemasan Mesir.
Keajaiban arsitektur berusia 4.500 tahun itu sampai saat ini masih membingungkan para ilmuwan, mengingat ukurannya yang luar biasa, dengan geometri yang sempurna, dan dihiasi dengan dekorasi yang rumit.
Situs ini terdiri dari tiga piramida dan Sphinx Agung Giza, dibangun sebagai makam yang penuh hiasan dan menakjubkan untuk firaun Khufu, Khafre, dan Menkaure antara sekitar 2560 SM dan 2540 SM.
Piramida Khufu, yang dikenal sebagai Piramida Besar, adalah yang pertama dibangun dan terbesar dari ketiganya. Itu terdiri dari sekitar 2,3 juta balok batu kapur dan granit.
Baca juga: KH Muhammad Syarief Azhar Berkisah tentang Pengalamannya di Mesir: Agama Tak Persulit Kehidupan
Setiap balok memiliki berat antara 2,5 dan 15 ton, menurut National Geographic dikutip dari Insider.
Piramida Besar adalah yang tertua dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang terkenal dan satu-satunya yang sebagian besar tetap utuh.
Tingginya sekitar 481 kaki (146,609 meter), menjadikannya struktur buatan manusia tertinggi di dunia selama hampir 4.000 tahun.
Namun Sungai Nil berjarak sekitar empat mil di sebelah timur piramida.
Oleh karena itu para ilmuwan dan arkeolog telah lama mempertanyakan bagaiaman cara pembangun pada saat itu mengangkut balok-balok besar ke situs pembangunan piramida itu.
Penemuan dasar sungai
Para ilmuwan sudah mengira orang Mesir mungkin telah membawa batu-batu itu ke situs itu melalui air.
Sebuah papirus yang ditemukan pada 2013 menunjukkan lokasi pelabuhan kuno di dekat Laut Merah di mana batu-batu itu dimuat, menunjukkan bahwa orang Mesir tahu cara memindahkan balok-balok itu di sepanjang sungai.
Penggalian lain menunjukkan sebuah pelabuhan dibangun di sebelah piramida dan bahwa para pembangun telah mengukir saluran air yang rumit di dekat pelabuhan.
Untuk menentukan apakah Sungai Nil mengikuti jalur yang berbeda pada saat itu, para ilmuwan menggali lubang di gurun yang mengelilingi piramida untuk mencari serbuk sari kuno dari tanaman seperti papirus dan cattails, yang tumbuh subur di lingkungan perairan.
Studi menunjukkan bahwa selama pemerintahan Khufu, Khafre, dan Menkaure, sekitar 4.500 tahun yang lalu, cabang sungai Nil yang stabil membentang ke arah piramida.
Cabang ini sekarang sudah lama hilang. Serbuk sari dari tanaman tahan kekeringan seperti rumput menunjukkan bahwa cabang sungai ini telah menyusut selama berabad-abad pada saat Raja Tutankhamun berkuasa, sekitar 1350 SM, menurut The Times.
"Mengetahui lebih banyak tentang lingkungan dapat memecahkan sebagian teka-teki konstruksi piramida," kata Sheisha kepada Times.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com