Baru Terungkap Cara Orang Mesir Kuno Bawa Bahan Bangunan Piramida, Peneliti Temukan Fakta Ini
Studi tersebut menjelaskan bagaimana orang Mesir kuno mampu mengangkut jutaan blok bangunan hingga berton-ton ke situs piramida ikonik
Tingginya sekitar 481 kaki (146,609 meter), menjadikannya struktur buatan manusia tertinggi di dunia selama hampir 4.000 tahun.
Namun Sungai Nil berjarak sekitar empat mil di sebelah timur piramida.
Oleh karena itu para ilmuwan dan arkeolog telah lama mempertanyakan bagaiaman cara pembangun pada saat itu mengangkut balok-balok besar ke situs pembangunan piramida itu.
Penemuan dasar sungai
Para ilmuwan sudah mengira orang Mesir mungkin telah membawa batu-batu itu ke situs itu melalui air.
Sebuah papirus yang ditemukan pada 2013 menunjukkan lokasi pelabuhan kuno di dekat Laut Merah di mana batu-batu itu dimuat, menunjukkan bahwa orang Mesir tahu cara memindahkan balok-balok itu di sepanjang sungai.
Penggalian lain menunjukkan sebuah pelabuhan dibangun di sebelah piramida dan bahwa para pembangun telah mengukir saluran air yang rumit di dekat pelabuhan.
Untuk menentukan apakah Sungai Nil mengikuti jalur yang berbeda pada saat itu, para ilmuwan menggali lubang di gurun yang mengelilingi piramida untuk mencari serbuk sari kuno dari tanaman seperti papirus dan cattails, yang tumbuh subur di lingkungan perairan.
Studi menunjukkan bahwa selama pemerintahan Khufu, Khafre, dan Menkaure, sekitar 4.500 tahun yang lalu, cabang sungai Nil yang stabil membentang ke arah piramida.
Cabang ini sekarang sudah lama hilang. Serbuk sari dari tanaman tahan kekeringan seperti rumput menunjukkan bahwa cabang sungai ini telah menyusut selama berabad-abad pada saat Raja Tutankhamun berkuasa, sekitar 1350 SM, menurut The Times.
"Mengetahui lebih banyak tentang lingkungan dapat memecahkan sebagian teka-teki konstruksi piramida," kata Sheisha kepada Times.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com