Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Profil 5 Jenderal yang Setujui Pemecatan Ferdy Sambo, Ada Ahmad Dofiri hingga Yazid Fanani

Ada 5 jenderal polisi yang menyetujui pemecatan Ferdy Sambo. Kelimanya terlibat dalam sidang KKEP Ferdy Sambo pada Kamis (25/8/2022)-Jumat (26/8/2022)

Editor: Isvara Savitri
Kolase Tribunnews.com
Kolase foto Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, Irjen Ferdy Sambo dan ilustrasi sidang. Ahmad Dofiri merupakan satu dari 5 jenderal yang menyetujui pemecatan Ferdy Sambo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo, telah menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pada Kamis (25/8/2022)-Jumat (26/8/2022).

Dari hasil sidang, Polri memutuskan memecat Ferdy Sambo.

Namun, Ferdy Sambo dikabarkan mengajukan banding atas pemecatannya.

Perlu diketahui ada lima jenderal polisi yang menyetujui pemecatan Ferdy Sambo.

Mereka adalah Kabaintelkam Polri, Komjen Ahmad Dofiri, selaku pimpinan sidang; Irwasum Polri, Komjen Agung Budi Maryoto; Kadiv Propam Polri, Irjen Syahardiantono; Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri, Irjen Rudolf Alberth Rodja; dan Kepala STIK Lemdikpol, Irjen Yazid Fanani.

Dilansir Tribunnews.com, berikut bunyi isi putusan sidang etik Irjen Ferdy Sambo:

Satu sanksi bersifat etika, yaitu perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela.

Dua sanksi administrasi, yaitu:

a) penempatan dalam tempat khusus selama 4 hari dari tanggal 8 sampai dengan 12 Agustus 2022 di Rutan Korps Brimob Polri yang penempatan dalam tempat khusus itu telah dijalani oleh pelanggar;

b) pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri.

Putusan tersebut diteken oleh lima jenderal, yaitu Kabaintelkam Polri, Komjen Ahmad Dofiri, selaku pimpinan sidang.

Serta keempat anggota sidang yang terdiri dari Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto; Kadiv Propam Polri, Irjen Syahardiantono; Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri, Irjen Rudolf Alberth Rodja; dan Kepala STIK Lemdikpol, Irjen Yazid Fanani.

Berikut ini profil lima jenderal Polri tersebut:

1. Profil Komjen Ahmad Dofiri

Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Komjen Ahmad Dofiri lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada 4 Juni 1967.

Ia sudah menjabat sebagai Kabaintelkam Polri sejak Oktober 2021, sebagaimana diberitakan Kompas.com.

Penunjukan Komjen Ahmad Dofiri sebagai Kabaintelkam menggantikan Paulus Waterpauw ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2278/X/KEP/2021 tertanggal 31 Oktober 2021.

Komjen Ahmad Dofiri adalah lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.

Saat kelulusannya, ia menerima penghargaan Adhi Makayasa.

Ia juga merupakan lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sespim Pol Lembang, dan Lemhanas RI PPRA XLVIII (2012).

Baca juga: Jadwal Kapal dari Pelabuhan Manado ke Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Ada KM Glory Mary

Baca juga: Alasan Keluarga Brigadir J Laporkan Ferdy Sambo dan Istri, Kamaruddin: Diulang-ulang terus

Diketahui, Komjen Ahmad Dofiri berpengalaman dalam bidang SDM.

Dilansir Tribunnews.com, ia pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat sebelum ditunjuk menjadi Kabaintelkam Polri.

Komjen Ahmad Dofiri juga pernah menjadi Kapolres Bandung, Wakapolda DIY, Kapolda Banten, dan Kapolda DIY.

Ia terbilang lama menjabat sebagai Kapolda DIY, yaitu sejak 2016, hingga akhirnya dimutasi menjadi Asisten Logistik Kapolri pada akhir 2019.

2. Profil Komjen Agung Budi Maryoto

Dilansir Tribunnews.com, Komjen Agung Budi Maryoto lahir pada Februari 1965.

Ia merupakan lulusan Akpol 1987 yang berpengalaman di bidang lantas.

Di tahun yang sama setelah lulus dari Akpol, Komjen Agung Budi Maryoto mengawali kariernya sebagai Pama Polda Riau.

Sejak saat itu hingga tahun 1993, ia menempat sejumlah jabatan di bawah naungan Polda Riau, mulai dari Kapolsek Bunguran Timur Natuna hingga kasat Lantas Polresta Pekanbaru.

Ia tercatat pernah menjadi Kapolres di sejumlah wilayah, seperti Bengkalis, Dumai, dan Yogyakarta.

Ketua Timsus Polri yang juga Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto memberikan keterangan saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Ketua Timsus Polri yang juga Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto memberikan keterangan saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Komjen Agung Budi Maryoto juga pernah menjadi Kakorlantas Polri pada 2016.

Setelahnya, ia dimutasi menjadi Kapolda Sumatera Selatan dan Kapolda Jawa Barat.

Komjen Agung Budi Maryoto sudah menjabat sebagai Irwasum Polri sejak 1 Mei 2020.

Sebelumnya, ia menempati posisi sebagai Kabaintelkam Polri pada 2019.

Ketika kasus Brigadir J mencuat ke publik, Komjen Agung Budi Maryoto ditunjuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi ketua tim khusus.

3. Profil Irjen Syahardiantono

Irjen Syahardiantono yang lahir di Blora, Jawa Tengah pada 2 Februari 1970, adalah lulusan Akpol tahun 1991.

Dilansir Tribunnews.com, ia memiliki pengalaman di bidang reserse,

Sebelum ditunjuk sebagai Kadiv Propam Polri menggantikan Ferdy Sambo, Irjen Syahardiantono menjabat sebagai Wakabareskrim Polri.

Di tahun 2010, ia pernah menjabat sebagai Kapolres Pasuruan dan setahun setelahnya menjadi Wadirreskrimsus Polda Jatim.

Baca juga: Putri Candrawathi Ngotot Jadi Korban Kekerasan Seksual Brigadir J Meski Sudah Jadi Tersangka

Baca juga: Akan Rilis Season 3, Tonton Dulu Anime One Punch Man Season 1 dan 2 di Link Berikut

Lalu, Irjen Syahardiantono dimutasi menjadi Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri tahun 2012.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2014, ia menjabat Dirreskrimsus Polda Kepulauan Riau.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kabagpenum Divhumas Polri dan Karo PID Divhumas Polri.

Sebelum menjadi Wakabareskrim Polri, Irjen Syahardiantono menjabat Dirtipidter Bareskrim Polri pada 2020.

Saat menjabat sebagai Dirtipidter Bareskrim Polri, ia pernah menangani kasus pelanggaran terhadap budidaya dan ekspor benih lobster.

Penyidik dari Dirtipidter berhasil mengamankan Kusmianto alias Lim Swie King,

Selain kasus benih lobster, Irjen Syahardiantono juga pernah menangani kasus Bahar bin Smith pada 2018 ketika ia menjabat sebagai Kabagpenum Divisi Humas Polri.

4. Profil Irjen Rudolf Alberth Rodja

Irjen Rudolf Alberth Rodja merupakan putra daerah Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia lahir di Ende pada 30 Mei 1966, sebagaimana diberitakan Pos-Kupang.com.

Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri Irjen Rudolf Alberth Rodja
Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri, Irjen Rudolf Alberth Rodja.

Irjen Rudolf Alberth Rodja adalah lulusan Akpol 1988 dan memiliki pengalaman dalam bidang Brimob.

Sebelum menjadi Analis Kebijakan Utama bidang Sabhara Baharkam Polri, Irjen Rudolf Alberth Rodja menempati jabatan sebagai Kapolda Papua.

Irjen Rudolf Alberth Rodja diketahui pernah menjabat sebagai Kapolres Tabanan di tahun 2006 dan Kapolres Buleleng pada 2008.

Setelahnya, ia dimutasi dan ditunjuk menjadi Wadir Samapta Polda Lampung pada 2009.

Hanya setahun di Lampung, ia kemudian menduduki jabatan sebagai Widyaiswara Muda Sespim Polri.

Selain itu, Irjen Rudolf Alberth Rodja juga pernah menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Brimob Korbrimob Polri pada 2012.

Di tahun 2013, ia menjabat Wakapolda Sulawesi Tengah dan setahun setelahnya ia menjadi Wakapolda Papua.

Kemudian, Irjen Rudolf Alberth Rodja dimutasi dan ditunjuk menjadi Karoprovos Divpropam Polri tahun 2016.

Setelahnya, ia menjabat sebagai Kapolda Papua Barat pada 2017.

Lalu, menjadi Kapolda Papua pada 2019 dan digantikan Paulus Waterpauw ketika dirinya ditarik ke Baharkam Polri di tahun yang sama.

Baca juga: RENUNGAN HARIAN KELUARGA - Roma 14:11-12 Memuliakan Allah

Baca juga: Kronologi, Sejumlah Pemuda Diringkus Resmob Polda Sulawesi Utara, Pelaku Simpan Sajam di Dalam Baju

5. Profil Irjen Yazid Fanani

Sama seperti Rudolf Alberth Rodja, Irjen Yazid Fanani juga merupakan lulusan Akpol 1988.

Ia lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 29 Aprl 1965.

Dikutip dari situs resmi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Irjen Yazid Fanani memiliki seorang istri yang juga anggota Polri, yaitu Kombes Pol Rinny Wowor.

Irjen Yazid Fanani yang berpengalaman di bidang reserse, mengawali kariernya sebagai Danton Taruna Akpol pada 1989.

Ia pernah mnjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2010.

Lalu, di tahun 2011 ia mengemban jabatan sebagai Pamen Polda Metro Jaya.

Kepala STIK Lemdikpol Irjen Yazid Fanani
Kepala STIK Lemdikpol, Irjen Yazid Fanani.

Ia juga pernah menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Pada 2012, Irjen Yazid Fanani mengemban jabatan sebagai Koorspripim Polri.

Satu tahun kemudian, Irjen Yazid Fanani ditunjuk menjadi Karorenmin Bareskrim Polri.

Setelahnya, ia pernah menduduki sejumlah jabatan, mulai Dirtipidter Bareskrim Polri, Kapolda Jambi, dan yang terakhir Kapolda Kalimantan Selatan.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Fakta Kamaruddin Simanjuntak Laporkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi

Baca juga: RENUNGAN HARIAN KELUARGA - Roma 14:11-12 Memuliakan Allah

Sejak 1 Mei 2020, ia menjabat sebagai Kepala STIK Lemdikpol.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Inilah Lima Jenderal Tanda Tangani Pemecatan Irjen Ferdy Sambo.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved