Brigadir J Tewas
Pakar Curigai Sakitnya Putri Candrawathi Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka, Singgung Malingering
Reza Indragiri sebut polisi harus jeli melihat celah malingering yang diduga dilakukan Putri Candrawathi.
"Kalau dalam masa istirahat ini, ibu PC (Putri Candrawathi) lagi-lagi hanya berpura-pura sakit, bahkan ada keterlibatan profesional agar ibu PC sakit, nanti teman-teman di kepolisian akan semakin bersemangat menersangkakan ibu PC, di persidangan akan lebih berat hukumannya," ungkap Reza Indragiri.
Bukan hal baru dan tabu, diakui Reza Indragiri, seseorang yang sedang tersangkut masalah hukum memang kerap melakukan praktik malingering.
Bentuk yang paling sering dilakukan adalah dengan ber pura-pura sakit.
"Orang-orang yang sedang bermasalah dengan hukum, akan mencari siasat agar bisa lolos dari peninjauan pidana. Paling tidak orang yang tersangkut masalah hukum ini berharap bisa mendapat hukuman ringan. Salah satu tipu muslihat yang lazim dilakukan mereka adalah malingering, pura-pura sakit," kata Reza Indragiri.
Bukan tanpa alasan Reza Indragiri menduga-duga bahwa Putri Candrawathi hanya sedang berpura-pura.
Bukti pertama yang diyakini Reza Indragiri adalah sebagai dugaan simbol kepura-puraan itu saat melihat Putri Candrawathi muncul di depan media.
Padahal menurut Reza Indragiri, jika Putri Candrawathi memang korban pelecehan, seharusnya ia tidak boleh muncul dan tidak akan kuat memberikan keterangan di depan khalayak ramai.
"Hal ini yang sejak awal saya khawatirkan tengah diperagakan ibu PC. Terutama sekali lewat kemunculan beliau di Mako Brimob. Kalau yang bersangkutan sungguh-sungguh mengalami pelecehan seksual, semestinya ibu PC tidak akan sanggup berdiri di situ, menyampaikan pernyataan kepada media," ujar Reza Indragiri.
Firasat sang pakar pun terbukti, beberapa waktu lalu, polisi memutuskan untuk menghentikan laporan pelecehan seksual yang dilayangkan Putri Candrawathi lantaran peristiwa itu tidak terbukti.
Lebih lanjut, Reza Indragiri pun mengungkap obrolannya dengan LPSK, lembaga yang sempat bertemu Putri Candrawathi.
Dari hasil pertemuan itu, tidak ditemukan adanya gangguan kejiwaan pada Putri Candrawathi.
"Saya berkesempatan dua kali berkomunikasi dengan LPSK. Dari dua perbincangan tersebut, tidak ada satupun saya dengar yang menyebut adanya gangguan jiwa pada ibu PC. Semuanya mengatakan bahwa ibu PC tidak bisa digali informasinya. Ibu PC tidak komunikatif (tidak mau bercerita)," ucap Reza Indragiri.
Trauma?
Pernyataan LPSK itu berbanding terbalik dengan hasil pemeriksaan pihak tertentu yang menyebut istri Ferdy Sambo mengalami trauma atau PTSD.
"Semuanya mengindikasi malingering itu semakin jelas. Karena ada kekontrasan perilaku. Ketika diperiksa oleh pihak tertentu, ibu PC komunikatif, terbukti ada kesimpulan bahwa ibu PC mengalami ABC. Tapi ketika ibu PC diperiksa oleh pihak lain oleh lembaga yang akan memberikan perlindungan, ibu PC bungkam," ungkap Reza Indragiri.