Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Baru Terungkap Kalau Eks Staf Ahli Kapolri Ternyata Bagi-bagi Uang Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J

Disebutkan Fahmi terlibat dalam penyusunan skenario kasus pelecehan seksual dan pembunuhan Brigadir J. Baru terungkap fakta baru.

Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribunnews.com/Twitter
Fahmi Alamsyah, staf ahli Kapolri yang diduga membantu Irjen Ferdy Sambo merekayasa kasus kematian Brigadir J. Baru Terungkap Kalau Eks Staf Ahli Kapolri Ternyata Bagi-bagi Uang Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J 

(Fakta Terungkap Ibu Putri Candrawathi & Ferdy Sambo di Lantai 3 Bicarakan Pembunuhan Brigadir J di Lantai 3 Rumah Pribadi Ferdy Sambo di Jalang Saguling, Komplek Pertambangan Duren Tiga. Diakui Bharada E. (Dok. Handout)

Terkuak, selain itu, ternyata Fahmi disebut juga merupakan sahabat dekat dari Ferdy Sambo.

Untuk itu, Fahmi mau membantu Sambo dalam menyusun keterangan rilis untuk awak media.

Sebelumnya, Penasihat Ahli Kapolri Bidang Hukum, Chairul Huda membeberkan tindakan Fahmi Alamsyah itu tidak ada hubungannya dengan jabatannya sebagai penasehat Ahli Kapolri.

"Saudara Fahmi Alamsyah itu benar penasihat Ahli Kapolri tapi ketika dia membantu suatu hal atau hal lain kepada Pak Sambo itu bukan kedudukan dia sebagai penasihat Ahli Kapolri," kata Chairul kepada Tribunnews.com, Kamis (11/8/2022).

Bahkan, ia menerangkan, Fahmi tidak mengetahui peristiwa tersebut yang sebenarnya.

Foto Irjen Ferdy Sambo dan kolase foto Brigpol Nopryansah

(Foto Irjen Ferdy Sambo dan kolase foto Brigpol Nopryansah (kolase Tribunmanado/ HO)

Menurutnya, Fahmi hanya menuliskan apa yang diungkapkan dari Irjen Ferdy Sambo soal kronologis penembakan.

"Beliau merespons lagi yang intinya kurang lebih sama bahwa apa yang disampaikan itu kurang lebih sama dengan apa yang dijelaskan Pak Sambo kepada dia," pungkasnya.

Akan tetapi, Fahmi sempat mengaku kronologis yang diungkapkan Sambo tidak masuk akal.
Chairul berujar, seharusnya Fahmi sebagai staf ahli memiliki jiwa kritis.

Hal ini berkaitan apakah kronologis yang sampaikan Irjen Sambo bisa disebut wajar.

"Boleh jadi Pak Sambo adalah sahabatnya tetapi kan ada hal yang seharusnya dia melihat masuk akal nggak sih. Dia kan bukan tukang ketik apa yang disampaikan oleh Pak Sambo. Tapi dia kan punya common sense punya akal pikiran masuk akal atau tidak wajar atau tidak. Kan begitu," terangnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Sumber: TribunMedan.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved