Pengamat Hukum Sofyan Yosadi: Bharada E tak Cukup Hanya Dilindungi LPSK

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Hukum Sofyan Jimmy Yosadi mengungkapkan, Bharada E harus diberi perlindungan khusus.

Meskipun berstatus tersangka, Bharada E telah mengajukan diri sebagai Justice Collaborator dalam kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat (Brigadir J).

Yosadi kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (11/08/2022), mengungkapkan, kasus ini melibatkan petinggi institusi Polri.

"Dengan semakin terkuak konspirasi dari perwira tinggi hingga perwira  menengah dan bawahannya maka keselamatan Bharada E harus diperhatikan karena proses hukum ini sangat panjang," katanya.

Proses hukum ini dimulai dari penyidikan hingga tahap penuntutan dan sidang di pengadilan.

"Perlindungan LPSK saja menurut saya tidak cukup, harus ada jaminan negara. Mulai dari Presiden Negara hingga Kapolri dan berbagai lembaga negara," katanya.

Menurutnya, terbongkarnya kasus ini  berawal dari pengakuan Bharada E dengan segala risikonya hingga kemudian dirinya mengajukan diri sebagai Justice Collaborator

"Saya mengapresiasi kinerja Kapolri yang memimpin langsung kasus ini dengan dibentuknya tim khusus," jelasnya.

Ditambahkan Yosadi, sebagai masyarakat tentu kita harus bersama mendorong agar kasus ini terang berderang, transparan dan tidak ditutup-tutupi.

"Sebagaimana amanat Presiden RI Joko Widodo," jelasnya.

Katanya, masyarakat kiranya mendukung semua proses hukum berjalan baik hingga keadilan ditegakkan.

"Bersama kita mendorong Institusi kepolisian yang bersih, Presisi sebagaimana amanat Kapolri. Kita mencintai Institusi Polri maka, kejadian ini dijadikan momentum bersih-bersih institusi Polri," jelasnya.(ndo)

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Ferdy Sambo Perintah Bunuh Brigadir J, Diduga Lukai Martabat Istri

Baca juga: Nasib Istri Ferdy Sambo Jika Kasus Pelecehan Tak Terbukti, Bakal Jadi Tersangka? Ini Tanggapan Polri