Kopda M
Baru Terungkap, Motif Anggota TNI Kopda M Tega Perintahkan Tembak Sang Istri Sah, Demi Selingkuhan?
Terkuak motif mengejutkan dibalik penembakan istri TNI di Kota Semarang, Jawa Tengah. Simak motifnya berikut.
1. Sugiono alias Babi peran sebagai eksekutor.
2. Ponco Aji Nugroho (satu motor dengan Sugiono).
3. Supriono (naik motor beat) sebagai pengawas.
4. Agus Santoso (naik motor beat sebagai pengawas.
5. Dwi Sulistyo pemasok senjata api diduga rakitan.

Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Ultimatumkan Cari Kopda M, Dalang Penembakan Istri Sendiri
Baca juga: Nasib Kopda M Anggota TNI Diduga Terlibat Penembakan Istri Sendiri, Panglima TNI Tindak Tegas
Beli senjata
Irjen Luthfi mengatakan senjata api dibeli dengan harga Rp 3 juta.
Senjata api rakitan ini dipakai oleh lima pelaku untuk menembak istri anggota TNI diduga atas perintah suaminya Kopda M.
"H-3 terjadi transaksi senjata api disinyalir rakitan dengan harga sekitar Rp 3 juta," ujar Kapolda Jateng.
Luthfi menambahkan jika eksekutor melakukan penembakan sebanyak dua kali atas perintah suami korban, Anggota TNI Kopda Muslimin.
"Penembakan pertama tidak mematikan. Lalu ada perintah dari suami korban untuk menembak kedua kalinya," ujarnya.
Kapolda mengatakan penembakan terhadap istri anggota TNI, Rina Wulandari adalah pembunuhan berencana dan terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun hingga hukuman mati.
Irjen Ahmad mengungkapkan dalang dari penembakan ini adalah suami korban yaitu Koptu M yang saat ini masih buron.
"Kami minta segera menyerahkan diri," ujar Kapolda.
Adapun kata Irjen Ahmad, motif pelaku mau untuk melakukan penembakan yaitu memperoleh upah.
Diduga cinta segitiga

Baca juga: Baru Terungkap, Jenderal Bintang 4 Akan Bantu Autopsi Jenazah Brigadir J, Netizen: Bravo TNI
Istri Anggota TNI Rina Wulandari (34) di Jalan Cemara 3 Padangsari Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) lalu.
Dia ditembak pria tak dikenal di depan rumahnya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebelumnya mencium ada cinta segitiga di balik kasus penembakan itu.