Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Podcast

Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap Ungkap Alasan Tolak Penghapusan THL Hingga Berambut Panjang

Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap SH MH melawan kebijakan pemerintah pusat yang berencana menghapus THL. 

Penulis: Kharisma Kurama | Editor: Handhika Dawangi
Tangkap layar YouTube Channel Tribun Manado Official
Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap SH pada Tribun Manado Podcast. 

Apa rencana Bupati supaya Minahasa Tenggara ini bisa menjadi tujuan kunjungan wisata?

Yang harus saya lakukan adalah infrakstruktur dasar, seperti jalan dan fasilitas. Tapi karena ini masih pandemic jadi tempat wisata masih kita rehabilitasi semua. Kita punya 17 pulau yang sangat luar biasa.Kita juga punya kekayaan alam bawah laut yang paling bagus untuk foto underwater itu ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, karena terumbu karang yang indah.

Memang salah satu persoalan adalah Manado ke Minahasa Tenggara itu hanya1 jam 30 menit. Shingga orang yang datang itu bisa langsung pulang pergi. Seperti banyak pengusaha yang takut melakukan investasi hotel. Tapi kita akan terus berusaha untuk menarik investor.

Tentunya dengan segala kemudahan agar mereka bisa berinvestasi.

Kita punya wisata alam Aer Konde, kita juga ada wisata alam yang menantang seperti yang ada di Jawa Timur, kalaun kita punya Gunung Soputan.

Kita punya wisata laut, seperti Lakban, Bentenan, Sarah Bay, kemudian Tumbak Bay, Belang Bay. Jadi ada beberapa tempat yang luar biasa.

Sebagai bupati dan Ketua DPC PDI Perjuangan Mitra, Pak James Sumendap berhasil menaikkan jumlah kursi di DPRD dari 6 ke 12 kursi. Apa resepnya?

Jadi salah satu tolak ukur menjadi kepala daerah adalah kepercayaan. Dan, PDIP selalu memantau kerja kami, seperti apa saja
yang dilakukan untuk rakyat.

Apa saja RPJMD yang belum dilakukan. Karena kalau sudah terbangun kepercayaan rakyat mempermudah kita untuk memperoleh kursi. Yang penting komitmen dengan rakyat dijaga.

Belum lama ini Sekjen DPP PDIP datang ke Sulut. Dia juga mengatakan Bupati Mitra sebagai kepala daerah berwajah marhaen dan selalu tampil nyentrik. Apa respon Pak Bupati? 

Memang beliau mengatakan wajah MArhaen, karena saya tampil apa adanya.

Tapi saya tidak boleh jadi seorang petani, karena saya kepala daerah.

Jadi berwajah Marhaen itu filosofinya adalah tetaplow profile dan Bersama-sama dengan rakyat. Marhaen adalah ajaran Bung \ Karno yang selama ini kita pegang. Jadi di kepala saya ideologi Bung Karno itu tersimpan.

Jadi program seperti memberikan kepada lansia jaminan Kesehatan itulah program marhaen.Jaditidak ada masyarakat kelas 1 atau dua, semua setara mendapatkan hak. Dan itu yang selalu kita perjuangkan sebagai Marhaen.

Apa alasan Pak Bupati memelihara rambut panjang?

Jadi kalau kita mau lihat para filsuf itu rambut Panjang semua. Para tokoh besar itu rambut Panjang. Cuman kita terlalu lama dengan jajahan belanda yang feodalisme. Tapi ini adalah karakter saya.

Sewaktu di DPRD Provinsi, ada satu periode rambut saya Panjang. Ketika kuliah rambut saya juga Panjang. Jadi saya hidup apa adanya.

Yang jelas saya melakukan ini tapi sebagai Bupati Minahasa Tenggara tata Kelolanya bagus, pertanggung jawaban keuangan dan pemerintahan bagus, sukses Pendidikan, sukses infrastruktur, sukses kesejahteraan. Itu yang kita lakukan.

Apa yang dilakukan Anda untuk menjaga kesehatan?

Pertama, saya adalah Ketua IMI Sulut. Olahraga saya itu olahraga keras.

Saya biasa melakukan offroad di hutan dengan tantangan yang luar biasa rumit.

Karena untuk keluar dari tantangan, Ketika menghadapi masalah lain makin mudah. Dan, bagi saya bukan beban jabatan itu. SAaya kalau saya tidak bisa menjalankan organisasi itu,pasti tidak akan saya lakukan.

Karena itu akan menjadi beban.

Di pemerintahan Kabupaten MInahasa Tenggara, ini kan tergantung manajerial. Apa lagi system sudah berjalan dengan baik. Tidak ada minuman dan makanan khusus.

Apa rencana di 2024? Sebelumnya santer terdengar Bupati Mitra digadang-gadang ke DPR RI. Bagaimana tanggapan Anda

Politik itu kan tergantung partai. Apalagi di PDIP itu mengenal yang Namanya penugasan. Nah selama berkiprah sebagai anggota PDIP harus setia.

Jadi sebagai kader setia saya harus menunggu penugasan.

Kalau saya ditugaskan ke DPR RI, saya siap. Karena saya meyakini saya akan menang. Kalau saya tidak menang, saya tidak maju.

Saya selalu bersyukur selama 17 tahun berkiprah di politik tidak pernah kalah. Dua periode menjadi dewan, dua periode menjadi Bupati.

Selalu diberikan kepercayaan oleh Ibu Megawati dan Pak Olly Dondokambey.

Kalau saya dipercayakan dengan beban yang lebih berat lagi,saya akan lakukan, karena saya berpikir saya dengan mudah akan mengalahkan orang-orang yang akan saya lawan.

Apa alasan Bupati Menolak kebijakan penghapusan Honorer?

Sebetulnya saya tidak menyalahkan Menteri. Tapi para pembantu Menteri.Mereka harus buka mata. Negara sudah sulit berkaitan dengan ekonomi.

Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa akan ada masalah pangan. Jadi kita harus siap-siap pangan.

Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa ada permasalahan finansial dunia.

Dan program pemerintah pusat seperti pemberianbantuan mulai dari sembako sampai bantuan kerja.

Kemudian tiba-tiba saya mendengar ada keputusan Menpan RB untuk menghapus tenaga honorer. Itu tidak logis.

Karena, kita juga saat merekrut tenaga kerja juga memperhatikan keuangan daerah.

Selain itu, kita juga mendapat kontrol dari BPK. Kita merekrut berdasarkan kebutuhan, tidak serta merta.

Jadi kita tahu bersama, begitu rumitnya begitu sulitnya kita masuk PNS.

Saya juga mendengar ada peluang untuk diberikan outsourching. Itu lebih tidak logis lagi. Karena ada dua yang keluar.

Kalau THL, kita hanya membayar gaji dan BPJS. Tapi kalau outsourching, pengeluaran kami akan ditambah dengan bayar pajak 10 persen karena dia perusahaan.

Kemudian, ada keuntungan pihak ketiga. Berartikan ada peningkatan biaya. Jadi tidak masuk akal kalau alasan penghematan.

Yang paling utama, negara ini baru mau keluar dari pandemic.

Pajak aja dapat Tax Amnesty, kenapa rakyat kita yang THL ini tidak mendapatkan perlindungan?

Untuk itu saya akan lawan. Saya akan laporkan ke Presiden berdasarkan dalil-dalil ini.

Menutup wawancara ini, apa pesan Pak Bupati?

Pertama, jada persatuan dan kesatuan. Mari samua baku bae. Jaga perasaan. Jaga Sulawesi Utara.

Jangan saling menjatuhkan. Mari kita jaga Sulut dan NKRI harga mati.

Terimakasih kepada teman-teman Tribun yang sudah menggali pemikiran-pemikiran saya ke depan.

Karena apalah arti James Sumendap kalau tanpa media dan itu ada di Tribun. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved