Ratusan Warga Eropa Tewas Lantaran Panas Ekstrim Hingga 42 Derajat Celsius, Damkar Kelabakan
Suhu yang mencapai lebih dari 42 derajat Celsius membuat Dinas Pemadam Kebakaran setempat berjibaku menjinakkan api di kawasan hutan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Ratusan orang di Eropa dan Eropa Barat dikabarkan tewas lantaran suhu ekstrim.
Cukup luar biasa, lantaran suhu udara di sana sangat panas hingga membakar hutan.
Akibatnya, upaya keras dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran di sana untuk memadamkan api.
Baca juga: Sanksi yang Diberikan AS dan Uni Eropa Untungkan Rusia, Menteri Keuangan Rusia Beber Rahasia Ini
Simak video terkait :
Benua Biru alias eropa kini seakan membara. Gelombang panas yang menerjang Eropa Selatan dan Eropa Barat mengakibatkan ratusan orang tewas.
Gelombang panas paling parah yang terjadi sepanjang catatan sejarah, mengakibatkan kekeringan dan kebakaran hutan yang meluas.
Suhu yang mencapai lebih dari 42 derajat Celsius membuat Dinas Pemadam Kebakaran setempat berjibaku menjinakkan api di kawasan hutan.
Panas ekstrem telah melanda sebagian Eropa Barat.
Baca juga: Cerita Hein Arina tentang Manado Sulawesi Utara bagi Pengelana Eropa Abad 16 Ferdinand Magelan

Kebakaran hutan pun lantas terjadi di Perancis dan Spanyol, kekeringan yang kian memburuk dialami Portugal, dan hari ketiga terpanas dalam catatan terjadi di Inggris pada Senin (18/7/2022).
Dilansir dari CNN, kebakaran telah menyebar di ribuan hektar di departemen Gironde barat daya Perancis, mendorong pihak berwenang untuk mengerahkan 1.700 petugas pemadam kebakaran.
Lebih dari 70.000 hektar telah hancur di Spanyol karena kebakaran tahun ini, kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Senin.
Carlos III Health Institute pada hari Senin memperkirakan total kumulatif lebih dari 510 kematian yang berhubungan dengan panas panas di negara itu, berdasarkan perhitungan statistik dari kelebihan kematian.
Baca juga: Pegadaian Beri Beasiswa Pendidikan ke Amerika dan Eropa kepada 10 Karyawan Pilihan
Sementara itu, gelombang panas di Portugal telah mengintensifkan kekeringan yang sudah ada dan memicu kebakaran hutan di bagian tengah negara itu, termasuk di desa Memoria, di munisipalitas Leiria.
Ratusan orang juga telah meninggal di negara tetangga Portugal, di mana suhu yang terik memperparah kekeringan yang parah.
Pada hari Sabtu (16/7/2022), Kementerian Kesehatan Portugal mengatakan 659 orang lansia telah meninggal dalam tujuh hari sebelumnya, lapor Reuters.
Secara keseluruhan, lebih dari 1.100 orang diperkirakan meninggal karena gelombang panas yang sedang berlangsung di Eropa Selatan.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com