Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demonstrasdi di Nepal

Ternyata Ada WNI Sempat Nginap di Hotel yang Dibakar Demonstran Nepal, 78 Orang Dievakuasi

“Memang sebagian delegasi ada yang pernah menginap di Hotel Hilton yang kemudian menjadi sasaran amuk massa,” kata Judha.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/X @chandangoopta
DEMONSTRASI NEPAL - Gedung Parlemen Nepal dibakar demonstran beberapa waktu lalu. Sebanyak 78 WNI berhasil dievakuasi. 

TRIBUNMANADO.COM - Banyak bangunan yang terdampak aksi demonstrasi besar-besaran di Kathmandu, Nepal, beberapa waktu lalu.

Satu di antaranya adalah Hotel Hilton.

Hotel tersebut ikut dibakar massa pada Selasa (9/9/2025).

Saat kejadian, ternyata ada delegasi Indonesia yang menginap di sana.

Hal ini dibenarkan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/9/2025).

“Memang sebagian delegasi ada yang pernah menginap di Hotel Hilton yang kemudian menjadi sasaran amuk massa,” kata Judha.

Ia memastikan seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang menginap di sana berhasil dievakuasi dengan selamat.

DEMO DI NEPAL - Shrinkhala Khatiwada dan gedung Parlemen Nepal dibakar. Nepo Kids menjadi salah satu pemicu demonstrasi besar di Nepal.
DEMO DI NEPAL - Shrinkhala Khatiwada dan gedung Parlemen Nepal dibakar. Nepo Kids menjadi salah satu pemicu demonstrasi besar di Nepal. (Instagram Shrinkhala Khatiwada/X @chandangoopta)

“Tapi, pada saat itu kita bisa segera evakuasi ke hotel yang lain. Jadi dapat kami sampaikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dari kerusuhan ini,” tuturnya.

Data WNI dan Evakuasi

Menurut data Kemlu, terdapat total 134 WNI di Nepal. Mereka terbagi menjadi 56 orang yang menetap dan 78 orang yang melakukan kunjungan singkat, baik sebagai wisatawan maupun peserta konferensi internasional.

Pasca kerusuhan, proses pemulangan WNI dilakukan secara bertahap melalui penerbangan komersial dari Bandara Internasional Kathmandu. Hingga 13 September, 57 WNI telah dipulangkan ke Indonesia dalam tiga gelombang: 18 orang pada 11 September, 22 orang pada 12 September, dan 17 orang pada 13 September.

Sisanya, sebanyak 21 WNI dijadwalkan kembali pada 14, 15, dan 18 September. Sementara 56 WNI yang menetap memilih tetap tinggal di Nepal karena memiliki keluarga di sana. Mereka berada dalam pengawasan dan perlindungan langsung dari KBRI Dhaka.

Latar Belakang Kerusuhan: Media Sosial Diblokir, Pemimpin Mundur

Kerusuhan besar di Nepal pada 5 hingga 11 September 2025 dipicu oleh keputusan pemerintah memblokir 26 platform media sosial, termasuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Langkah ini memicu kemarahan publik, terutama generasi Z yang merasa dibungkam dalam menyuarakan isu korupsi dan gaya hidup mewah pejabat. 

Baca juga: Keluh Kesah Orang Tua Korban Keracunan Makanan UKIT: Minta Ahli Gizi hingga Biaya Makan Dihapus

Baca juga: Gempa Bumi di Sulawesi Utara Minggu 14 September 2025, Berikut Info BMKG

Aksi damai berubah menjadi bentrokan brutal di Kathmandu dan kota-kota lain, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari 400 orang. Massa membakar Gedung Parlemen, rumah Perdana Menteri KP Sharma Oli, kediaman Presiden Ram Chandra Paudel, serta kantor Kementerian Kesehatan dan Hotel Hilton.

Di tengah kekacauan, Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Keuangan mengundurkan diri. Parlemen resmi dibubarkan. Setelah proses transisi darurat, Nepal kini dipimpin oleh Perdana Menteri baru pilihan Gen Z: Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung yang dipilih melalui pemungutan suara daring di platform Discord.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Delegasi RI Menginap di Hotel yang Dibakar Demonstran Nepal.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado, dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved