Nasib AN Oknum ASN Pemasok Amunisi Untuk KKB di Papua yang Tertangkap, Ditemukan Fakta Baru
Fakta baru kasus oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya terkuak.
"Uang itu berasal dari beberapa oknum pejabat pemerintahan," ujarnya.
Namun Faizal tak menjelaskan lebih detail terkait asal daerah oknum pejabat yang dimaksud.
AN ditangkap di Distrik Elelim karena membawa 615 butir amunisi pada 29 Juni lalu.
Penangkapan bermula dari pantauan aparat yang melihat gerak-gerik AN yang mencurigakan saat sedang mengendarai kendaraan roda dua.
Kemudian pada 2 Juli 2022, polisi menangkap T di Jayapura yang diduga menjual 160 butir amunisi kepada AN.
Beberapa hari setelahnya, Pomdam XVII/Cenderawasih menangkap Kopda BI dan Koptu TJR karena diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Amunisi Dibeli dari Papua Nugini
Sementara itu, oknum ASN insial AN yang memasok ratusan amunisi untuk KKB ternyata tak hanya membeli amunisi di Jayapura.
AN juga sempat pergi ke negara tetangga, Papua Nugini (PNG), untuk membeli amunisi.
"Jadi sebelumnya AN pernah pergi Pegunungan Bintang lalu menyeberang ke PNG, di sana dia beli amunisi juga," ujar Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani.
Untuk menghindari pemeriksaan di perbatasan, kata Faizal, AN kembali ke Papua melalui jalur tradisional di Kabupaten Keerom.
Setelah itu, AN pergi ke Jayapura untuk membeli amunisi yang hendak dibawa ke Nduga.
"Dia dari Keerom lalu ke Jayapura dan mau Wamena (Kabupaten Jayawijaya) pakai motor," kata Faizal.
Namun sebelum sampai ke Wamena, AN tertangkap di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Meski berstatus ASN Pemkab Nduga, Faizal memastikan, AN merupakan anggota kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Egianus Kogoya.