Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Jadi Senjata Makan Tuan, Rusia Berikan Iming-iming ke Dunia Jika Negara Barat Cabut Sanksi

Kebijakan embargo yang dilancarkan negara Barat justru menjadi senjata makan tuan. Kini mereka sendiri kesulitan memasok bahan pangan dan energi.

Editor: Isvara Savitri
Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022. Rusia memberi sejumlah iming-iming kepada dunia jika negara Barat mencabut sanksi yang mereka berikan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Negara-negara Barat masih terus memberikan sanksi bagi Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Hal tersebut menjadi menarik karena sanksi yang dikenakan ke Rusia menjadi senjata makan tuan.

Kini, krisis ekonomi mulai dirasakan di banyak negara karena perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai.

Selain itu, negara Barat juga memberi banyak embargo kepada Rusia yang mengakibatkan mereka sendiri jadi kewalahan memasok bahan pangan dan energi.

Rusia pun mengiming-imingi negara Barat jika mereka mau mencabut sanksi yang diberikan.

Pemerintah Rusia menyebutkan, bakal ada dampak positif jika Barat menghapus atau mencabut sanksi terhadap negara tersebut yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina

Melansir TASS, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Vedomosti, salah satu dampak positif yang dimaksud adalah akan terjadi penurunan harga global untuk sumber daya energi dan makanan.

"Berapa lama harga energi tetap tinggi akan tergantung pada dinamika ekonomi global dan durasi pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat," kata Siluanov.

Saat menjawab pertanyaan tentang apakah pencabutan pembatasan akan menyebabkan pasar "mendingin" dan menemukan keseimbangan, dia berkata: 

"Tentu saja. Dan ini juga berlaku untuk makanan, sumber daya energi, dan logistik, yaitu semua barang dan jasa yang dikenai sanksi."

Menurut Siluanov, Rusia diuntungkan dari situasi saat ini di pasar energi dunia. 

“Situasinya positif bagi Rusia karena harga energi yang tinggi, tetapi untuk seluruh dunia situasinya agak suram," lanjutnya. 

Dia menjelaskan, saat ini harga komoditas yang tinggi seperti itu disebabkan oleh pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat. 

"Mereka ingin menghukum Rusia, tetapi mereka menghukum diri mereka sendiri. Bahkan dengan diskon Ural terhadap Brent, kami menerima pendapatan minyak dan gas yang baik. Hukum penawaran dan permintaan yang sederhana berhasil," kata Siluanov. 

Baca juga: BLACKPINK Konser dalam Game, Ada Lagu Spesial dalam The Virtual

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Minta Puan Maharani Temui Semua Ketua Umum Partai Politik, Mencoba Koalisi

Sanksi terhadap Rusia

Halaman
123
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved