Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hasil Pertemuan Jenderal Dudung dengan Petinggi US Army Terkait Garuda Shield, Ada Permintaan

Saat kunjungan tersebut, Jenderal Dudung mendapat permintaan khusus dari petinggi US Army, Jenderal James C. McConville.

Editor: Alpen Martinus
andreas ruauw/tribun manado
ilustrasi Garuda Shield tahun 2021, tahun ini rencana akan digelar setelah KSAD Jendeal Dudung berkunjung ke Amerika Serikat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- TNI mulai menjalin kembali komunikasi dengan US Army terkait rencana Garuda Shield.

Selama ini pelaksasnaan Garuda Shield berjalan sangat baik, sehingga dilaksanakan terus setuap tahun.

Rencana tersbeut disampaikan langsung KASAD Jenderal Dudung Abdurachman yang berkunjung ke Pentagon, Amerika Serikat, untuk membahas Garuda Shield.

Baca juga: Latihan Garuda Shield TNI AD dan US Army Gunakan Artileri Roket Dan Canon

Simak video terkait :

Saat kunjungan tersebut, Jenderal Dudung mendapat permintaan khusus dari petinggi US Army, Jenderal James C. McConville.

Jenderal James C. McConville meminta supaya TNI AD dapat mengirimkan taruna Akmil lagi untuk mengikuti pendidikan di Amerika Serikat.

Dilansir Surya Militer dari Dispenad, Hubungan bilateral antara TNI AD dan US Army berjalan semakin baik dari tahun ke tahun ditandai dengan sambutan hangat Chief of Staff of the US Army, Jenderal James C. McConville dalam kunjungan kehormatan Kasad, Jenderal Dudung Abdurachman di Pentagon, Arlington Virginia, Amerika Serikat, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Latma Garuda Shield di Makalisung, Bupati Minahasa: Ini Adalah Sebuah Kebanggaan Bagi Sulut


Petinggi US Army Saat Bertemu Jenderal Dudung Abdurachman di Pentagon untuk Bahas Garuda Shield.(Dispenad)

Jenderal Dudung menyampaikan harapan dalam latihan bersama "Garuda Shield" bulan Agustus nanti tidak hanya meningkatkan kemampuan prajurit tetapi juga dapat membangun komunikasi antar prajurit setiap negara peserta, khususnya Amerika dan Indonesia.

"Kerja sama dalam latihan Garuda Shield di level taktis dan teknis nanti, harus semakin mewujudkan komunikasi dan koordinasi yang sangat baik antara kedua Angkatan Darat kita," tegas Dudung.

Di samping itu, Jenderal McConville juga mengapresiasi kerja sama di bidang pendidikan yang dilaksanakan kedua AD.

Kehadiran Taruna Akmil di West Point menjadi salah satu perhatian bagi McConville.

Baca juga: TNI AD dan Tentara AS Bergabung, KSAD Jenderal Andika Perkasa: Saya Nantikan Aksi Garuda Shield-15

"Saya berharap setiap tahun Akmil dapat mengirimkan Tarunanya untuk ikut dalam pendidikan di West Point," ucap McConville.

Kedua pimpinan Angkatan Darat sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi perkembangan situasi yang dinamis di kawasan Indo Pasifik.

Selanjutnya perbincangan kedua Jenderal Angkatan Darat ini, diakhiri dengan pertukaran cinderamata sebagai wujud ikatan persahabatan yang erat antara kedua negara.

Apa itu Garuda Shield?

Melansir dari Wikipedia, Garuda Shield adalah latihan gabungan selama dua minggu antara Angkatan Darat Amerika Serikat dan TNI AD.

Tujuan dari latihan bersama ini adalah untuk meningkatkan dan memperkaya kemampuan perang hutan pasukan US Army dan TNI AD .

Latihan bersama Garuda Shield berlangsung di Indonesia.

Garuda Shield pertama kali diadakan pada tahun 2009 di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Biodata Letjen TNI AM Putranto yang Laporkan Penambahan Pasukan Amerika ke Jenderal Andika Perkasa

Dalam penyelenggaraan Garuda Shield pertama kali, beberapa negara tetangga diundang untuk mengikuti latihan tersebut.

Negara-negara yang diundang meliputi Australia, Brunei, Kanada, Jepang, China, Malaysia, Inggris, Jerman, dan Thailand.

Rencana Jenderal Andika Perkasa

Terkait Garuda Shield, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan US Army memiliki rencana besar yang akan dijalankan dalam waktu dekat.

Beda dari tahun-tahun sebelumnya, latihan perang kali ini akan melibatkan sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.

Sehingga diberi nama Super Garuda Shield.

Rencana ini terungkap dalam salah satu tayangan di channel youtube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Dalam video tersebut, tampak Jenderal Andika Perkasa menerima kunjungan Deputy Commanding General US Army Pacifik beserta delegasi dari US Army Pacific terkait rencana latihan bersama.

TNI dan US Army akan kembali menggelar latihan bersama pada tahun ini dengan skala besar di Kawasan Asia Pasifik. 

"Kita selama ini latihan bersama dengan Amerika, dan latihan ini antar angkatan maupun tingkat Mabes TNI sudah berjalan yaa.

Kalau tidak salah kalau Angkatan Darat itu sudah 15 tahun,” kata Jenderal Andika Perkasa.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi dari US Army Pacific juga menjelaskan rencana kegiatan latihan bersama dan konsep yang telah disiapkan untuk materi latihan.

Latihan bersama yang bertajuk “Super Garuda Shield” ini akan melibatkan tiga matra, dan 10 negara di kawasan Asia Pasifik. 

“Terima kasih banyak. Sebuah kehormatan bagi kami berada disini untuk bertemu anda, beserta jajaran untuk berbicara tentang Super Garuda,” kata Mayjen Matthew McFarlane.

"Laksamana Aquino beserta timnya bekerja dan beroperasi secara berbeda, dan dimana kami selalu ingin untuk melakukan latihan tidak hanya sesuatu yang sama setiap tahunnya,” ucap Matthew.

Jenderal Andika Perkasa Siapkan Latihan Perang 3 Matra TNI

Di video lain, setelah sukses menggelar Garuda Shield, Jenderal Andika Perkasa kini mempersiapkan latihan perang tiga matra TNI dengan Amerika Serikat.

Seperti diketahui, Jenderal Andika Perkasa saat menjabat KSAD sukses menggelar latihan perang TNI AD dan US Army yang diberi nama Garuda Shield.

Keberhasilan ini tampaknya menjadi motivasi Jenderal Andika Perkasa untuk menggelar latihan perang lagi dengan Amerika Serikat.

Jika mengingat jabatannya kini sebagai Panglima TNI, tentunya latihan perang yang akan datang melibatkan tiga matra TNI (AD, AL dan AU).

Wacana latihan perang gabungan trimatra TNI dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mencuat saat Jenderal Andika Perkasa menanggapi pertanyaan ANTARA di sela kunjungan Panglima Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, Laksamana John C Aquilino, di Jakarta, Senin.

Kunjungan beberapa hari Aquilino semacam ini merupakan kunjungan persahabatan ke Indonesia oleh pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di wilayah komando pertahanan yang paling luas di dunia, meliputi 14 zona waktu, 36 negara, dan lebih dari 50 persen populasi dunia.

Sebelum bersua dengan pers, kedua perwira tinggi bintang empat itu menyaksikan langsung lokakarya di antara kedua militer yang mengupas berbagai hal tentang operasi gabungan, sebagai hasil dari percakapan dan diskusi mereka selama ini.

Sebelum berjumpa fisik, Perkasa menyatakan bahwa dia sering berkomunikasi jarak jauh dengan Aquilino, dan salah satu topik bahasan pokok mereka adalah meningkatkan hubungan kedua militer dan kualitas kerja sama yang telah dilaksanakan selama ini.

"Kita berencana akan membuat satu latihan, yang bukan meniadakan latihan-latihan di tingkat matra, namun menjadikannya ke dalam suatu latihan yang lebih terintegrasi sehingga kami lebih merasakan nuansa gabungannya.

Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya, secara trimatra," kata Jenderal Andika, melansir dari ANTARA.

Ia menyatakan salah satu tugas pokok TNI adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan menjaga keutuhan wilayah NKRI.

"Salah satu tugas TNI adalah meniga keutuhan wilayah Indonesia sehingga apapun pasti akan dilakukan, termasuk selain menggunakan kekuatan sendiri juga --kalau tujuannya sama-- dari negara-negara sahabat yang juga ingin menjaga keutuhan wilayah NKRI, itulah yang kita harapkan," kata dia.

Ia mengaitkan dengan keadaan geografis Indonesia yang sangat didominasi perairan.

"Karena itu kan tugas TNI dan kita punya keterbatasan dalam hal ini, karena wilayah perairan kita hampir lima kali lipat wilayah darat dihadapkan dengan kemampuan dan jumlah sistem kesenjataan yang kita punya pasti di luar kemampuan kita.

Kita memang punya kepentingan yang sama, dalam hal ini tadı, menjaga keutuhan wilayah NKRI sehingga jika ada negara-negara sahabat yang selama ini kita bekerja sama dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI itu merupakan bantuan yang sangat luar biasa," kata dia.

Selama ini, TNI memiliki kerangka kerja sama latihan bersama dengan Amerika Serikat, di antaranya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) antara TNI AL dengan AL Amerika Serikat, Garuda Shield (TNI AD dan AD Amerika Serikat), dan Bomber Exercise (TNI AU dan AU Amerika Serikat), dan banyak lagi yang lain.

Itu semua masih didukung dengan pertukaran pendidikan personel, dan lain-lain.

Pada sisi lain, sistem persenjataan TNI juga banyak yang berasal dari Amerika Serikat atau mengandung komponen dan subkomponen atau sistem yang berasal dari negara itu.

Pada sisi lain, Aqulino menyatakan, "Sangat penting bagi saya hadir di sini, saya menghargai visi dan kepemimpinannya dan hari ini kami bersama membicarakan bagaimana hubungan ini menjadi lebih baik, pada tahap joint force dan lebih tinggi lagi sebagai combine force.

Berlatih bersama pada tingkatan yang lebih tinggi dan kompleks lagi guna menjawab keperluan keamanan bersama di kawasan sehingga bisa memberi kebebasan bernavigasi bagi semua bangsa di Indo-Pasifik dalam keadaan damai dan demi kemakmuran bersama bagi kedua negara".

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved