Wawancara
Geliat Bisnis Sarang Walet di Minahasa Selatan Sulawesi Utara
Sejumlah masyarakat di Minahasa Selatan kini nyambi bertani sarang walet. Tak kurang 100 rumah burung walet kini berdiri di daerah ini.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Sarang burung walet itu kan dari air liur burung walet. Terbuat dari protein yang juga tinggi kandungan kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.
Bahkan kini sejumlah kafe atau restoran menyediakan minuman yang diberi campuran dari sarang burung walet. Di Kafe Amal ini termasuk yang menyediakan saraba sarang walet. Harganya tentu lebih mahal dibanding saraba pada umumnya.
Selama ini dijual ke mana sarang burung walet dari sini?
Kami biasa menjual ke pembeli di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Kami belum ekspor. Belum ketemu pembeli di luar negeri.
Setiap bulan rata-rata bisa dapat berapa kilogram sarang burung walet di daerah ini?
Selama ini rata-rata baru sekitar 100 kilogram yang kami kumpulkan. Tapi setelah dibersihkan hingga siap dijual, sisa sekitar 70-an kilogram.
Harapan Anda?
Kami berharap pemerintah dapat memasilitasi petani walet di daerah ini agar mendapatkan pembeli di luar negeri. Minimal bisa ekspor ke Singapura dan Jepang.
Sebab harga sarang burung walet di luar negeri mahal. Tentu ini bisa mendatangkan keuntungan lebih banyak bagi petani walet lokal daripada dijual ke pembeli dalam negeri.
Hanya memang, untuk ekspor idealnya minimal terkumpul 200 kg sarang burung walet per bulan. Sementara kami masih sekitar 70 kilogram per bulan. (*)